Singapore Airlines dan Garuda Buka Penerbangan dari Luar Negeri ke Bali, Satgas COVID-19 Jelaskan Prosedur Wisman ke Pulau Dewata
ILUSTRASI/BANDARA I GUSTI NGURAH RAI BALI/DOK ANTARA

Bagikan:

DENPASAR - Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Made Rentin menerangkan prosedur kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) dengan dibukanya penerbangan internasional langsung (direct flight) ke Pulau Dewata Bali.

"Jadi, entry poin-nya ada di dua tempat, Kepulauan Riau dan Bali, itu untuk tujuan wisata," kata Rentin, di Denpasar, Bali, Rabu, 2 Februari.

Para turis nantinya akan menjalani karantina 7 hari bila baru menjalani satu kali vaksin COVID-19.

"Ketika dia sudah vaksin lengkap dia karantina cuma lima hari. Hari ke empat exit test, ketika hasil negatif mereka boleh lanjut berkegiatan," imbuhnya.

Selain itu, terminal kedatangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sudah siap. Dijadwalkan penerbangan perdana Garuda Indonesia dari Narita, Jepang ke Bali pada hari Kamis, 3 Februari. Ada 6 orang penumpang dari Narita.

"Isinya cuma enam penumpang, itu kedatangan dari luar negeri kalau tidak salah dari Jepang. Intinya hanya enam orang, itup un kita sudah menyatakan kesiapan," katanya.

Di Bandara Ngurah Rai, wisman akan melewat beberapa meja pemeriksaan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Wisatawan asing juga akan menjalani tes PCR.

"Jadi baru turun mereka cek suhu. Ketika suhunya normal lanjut ke box pemeriksaan PCR. Tapi kalau suhunya upnormal di atas ketentuan, nanti akan dibawa ke klinik khusus, kan KKP sudah menyiapkan klinik khusus untuk treatment awal dulu," ujarnya.

Setelahnya wisatawan asing akan menjalani karantina dengan pengawasan melibatkankepolisian. Mereka diwajibkan mengunduh aplikasi monitoring Karantina Presisi yang dikelola Polda Bali.

"Polda Bali sudah melakukan persiapan teknisnya seperti apa, pelaporannya seperti apa. Intinya, menjalani karantina jangan sampai interaksi keluar yang dimungkinkan adanya penularan penyerabaran virus. Kendatipun hasil PCR mereka sudah negatif. Tapi kita tetap mengantisipasi, dimasa inkubasi mereka lima hari mereka tetap stay di tempat karantina," ujar Rentin.