Bagikan:

BADUNG - Para pelaku pariwisata di Bali menilai penerbangan internasional langsung masuk Pulau Dewata belum berdampak signifikan terhadap kondisi pariwisata.

Presiden Direktur Indonesia Impression Tour Wayan Suena menyebut penerbangan internasional langsung ke Bali bakal sia-sia bila tidak diterapkan free Visa on Arrival (VoA)

"Justru yang masyarakat Bali harus tuntut kepada pemerintah pusat tidak hanya adanya penerbangan Internasional langsung tetapi harus dibarengi dengan penerapan kembali free visa on arrival dan penurunan nilai klaim asuransi yang dimiliki wisatawan disamping pembebasan karantina ketika masuk Bali," kata Suena, Kamis, 17 Februari.

Menurut Suena, selama wisatawan memiliki surat vaksin dan bebas COVID-19 dengan standar perjalanan luar negeri, wisatawan itu pun tak perlu menjalani karantina.

"Saya yakin akan menarik kembali minat wisatawan kembali ke Bali dalam jangka pendek. Jika hal tersebut diabaikan pemerintah pusat akan semakin banyak aset-aset masyarakat Bali yang bergerak dalam industri pariwisata akan dimiliki oleh bukan orang Bali," ujarnya. 

Saat ini pesawat Singapore Airlines sudah melakukan penerbangan langsung dari Singapura ke Bali.  Sebelum Singapore Airlines, pada 3 Februari lalu, maskapai Garuda Indonesia juga terbang langsung dari Narita, Jepang ke Bali. Maskapai ini membawa 12 orang penumpang.

“Kita berharap pernerbangan ke Bali akan semakin banyak ke depannya dengan tetap menjaga protokol kesehatan," ujar Gubernur Bali Wayan Koster.