Bagikan:

JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan mengubah target bisnisnya. Maskapai penerbangan pelat merah ini menyatakan akan fokus membawa wisatawan mancanegara (wisman) untuk datang ke Indonesia demi mendorong kembali pariwisata nasional.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra mengatakan, berubahnya target bisnis ini berkaca pada kontribusi perusahaan yang besar justru membawa warga negara Indonesia (WNI) berlibur ke luar negeri. Sementara, Garuda Indonesia lemah dalam membawa wisman datang ke Tanah Air.

"Garuda sangat-sangat fokus kirim orang Indonesia ke luar tapi tidak jago bawa orang luar ke Indonesia," ujar Irfan, dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Jakarta Chief Marketing Club (CMO) di Jakarta, Rabu, 8 Juli.

Alasan lainnya, kata Irfan, total pengeluaran belanja wisatawan Indonesia di luar negeri selama tahun lalu mencapai 80 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini berbanding terbalik dengan pengeluaran belanja wisman yang datang ke Indonesia, terutama yang dibawa Garuda Indonesia.

Namun, meski ingin fokus mendatangkan wisman ke Indonesia di masa pandemi COVID-19, Garuda Indonesia tidak ingin sembarang mendatangkan wisman.

Irfan menegaskan, pihaknya hanya ingin mendatangkan wisman dari negara yang memiliki kemampuan membelanjakan uang (spending) di tempat wisata. Tujuannya tak lain adalah agar berdampak bagi perekonomian masyarakat di daerah kunjungan.

Lebih lanjut, Irfan mengaku, tidak ingin kejadian wisman China yang datang dalam jumlah banyak ke Indonesia namun tidak memberikan manfaat bagi masyarakat Bali.

"Kami juga mendatangkan wisatawan China ke Denpasar, mereka paling besar belanja kasur kalau di Bali, karena mendapat diskon. Padahal kasurnya berada di pabrik yang ada di China. Tapi transaksinya dilakukan di Bali dan dibayar dengan e-wallet. Artinya kita enggak dapat apa-apa," jelasnya.

Usaha Bareng Kemenparekraf

Menurut Irfan, saat ini pihaknya bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang mencari cara agar ke depannya Garuda dapat lebih fokus mendatangkan wisman ketimbang membawa WNI ke luar negeri.

Salah satu caranya, kata Irfan, dengan membuka rute penerbangan langsung ke beberapa negara di Amerika dan Eropa. Penerbangan ini langsung menghubungkan kedua negera tersebut dengan Pulau Dewata.

Irfan mengatakan, dengan adanya penerbangan langsung tersebut diharapkan wisatawan dari Eropa dan Amerika tidak mampir (transit) di Dubai, Singapura, atau Bangkok.

Lebih lanjut, Irfan berujar, wisman yang dibawa oleh Garuda ke Denpasar, diharapkan bisa juga mengunjungi Labuan Bajo, Raja Ampat, dan destinasi wisata dalam negeri lainnya.

"Spending capability mereka jauh lebih tinggi. Ini yang kita mesti fokuskan mendatangkan devisa ke negeri ini," jelasnya.

Selain Eropa dan AS, Irfan menyebut wisman India sebagai pasar yang potensial. Sebenarnya, India sudah masuk dalam rencana bisnis pembukaan rute baru Garuda Indonesia ke Denpasar pada awal tahun namun harus tertunda akibat pandemi.

"Kita akan mendapat dukungan besar dari Kemenparekraf untuk terbang langsung dari India. Pasar di sana besar dan ada segmen market yang menarik yang kita bisa bawa ke Bali," tuturnya.