Singapore Airlines Buka Penerbangan dari Singapura ke Bali, Garuda dari Jepang ke Pulau Dewata
ILUSTRASI/BANDARA NGURAH RAI BALI/DOK ANTARA

Bagikan:

DENPASAR - Setelah menunggu, akhirnya rute maskapai dari luar negeri tujuan Bali (direct flight) segera terealisasi.

Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata dari Dinas Pariwisata Bali, Ida Ayu Indah mengatakan pada Februari 2022 akan ada dua maskapai yang melakukan penerbangan langsung ke Bali dari luar negeri.

Kedua maskapai yakni Singapore Airlines (SIA) pada tanggal 16 Februari 2022 dan juga Garuda Indonesia dari Narita, Jepang pada 3 Februari.

"Kalau untuk potensi wisatawan mancanegara yang datang ke Bali tanggal 16 Februari itu Singapura mulai dibuka direct flight-nya. Kemudian, yang tanggal 3 Febuari Narita, Jepang, ke Denpasar," kata Ayu Indah, Senin, 31 Januari. 

"Ada dua maskapai. Tadi, saya Kebetulan selesai rapat dengan Garuda Indonesia di Tokyo kemudian dengan Kementerian Parekraf dan hotel-hotel bubble karantina," imbuhnya.

Dengan adanya dua maskapai yang terbang langsung ke Bali, pihaknya optimistis akan ada wisatawan dari kedua negara itu berlibur ke Bali. 

"Tentu saja,setelah dibuka tidak datang berduyun-duyun seperti itu. Pasti bertahap dulu, tahap awal kemudian ada lagi tahap selanjutnya. Tetapi, kami pikir di sini optimis ada potensi yang akan datang wisatawan mancanegara ke Bali," papar Ayu Indah.

Menurutnya wisatawan dari Singapura dan Jepang memang tidak masuk 10 besar wisatawan mancanegara yang datang ke Bali. Tapi tentu saja penerbangan langsung dari luar negeri ini bisa membawa angin segar bagi pariwisata Bali.

Dari catatan Dinas Pariwisata, sebelum pandemi COVID-19 ada 144.549 wisatawan dari Singapura ke Bali. Pada tahun 2019 tercatat

163.377 orang.

Sedangkan untuk Jepang pada tahun 2018 seebanyak 261.666 orang dan tahun 2019 ada 257.220 orang.

Sedangkan saat pandemi pada tahun 2020, wisatawan Singapura yang masuk Bali yakni 22.600 orang dan 1 orang pada tahun 2021.

Sementara untuk Jepang pada tahun 2020 ada 48.260 orang dan tahun 2021 ada 14 orang.

"Hampir dua tahun Bali bersiap untuk menerima kembali kedatangan wisatawan mancanegara. Kita, sudah CHSE, sarana prasarana pariwisata seperti hotel, restoran. Termasuk, daya tarik wisatawan juga kemudian memasang Aplikasi PeduliLindungi jadi sekaranglah saat yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Bali," ujar Ayu Indah.