Menparekraf Sandiaga Bilang Indonesia Sambut Wisatawan China dengan Kehati-hatian
Photo by Rendy Novantino on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku Indonesia sangat siap menyambut wisatawan mancanegara (wisman) termasuk asal China, menimbang mereka akan membuka perbatasan pada 8 Januari 2023.

“(Kesiapan Indonesia disebabkan) situasi pandemi COVID-19 sudah terkendali, bahkan tingkat kekebalan atau imunitas masyarakat Indonesia sudah di atas 98 persen. Selain itu, Presiden Joko Widodo telah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),” ujar Sandiaga Uno, Jumat 6 Januari.

Pemerintah sendiri masih memberlakukan Surat Edaran (SE) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Nomor 25 tanggal 1 September 2022 untuk Pengaturan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Namun, kementerian/lembaga terkait masih berkoordinasi untuk merumuskan kebijakan terbaik.

Lebih lanjut, Sandiaga Uno juga menyampaikan bahwa ada beberapa permintaan dari maskapai internasional China untuk membuka penerbangan langsung ke Jakarta dan Bali, seperti Air China, China Eastern, dan China Southern.

Maskapai nasional seperti Garuda, Lion Air, dan Batik Air diharapkan pula dapat memenuhi permintaan penerbangan langsung tersebut.

Penerbangan langsung ini disebut bakal memudahkan wisatawan China yang datang ke Indonesia. Sebab, biasanya wisman China yang ingin ke Bali melalui Singapura terlebih dahulu, baru kemudian menuju Bandara Soekarno Hatta menggunakan penerbangan domestik menuju Bandara International I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Sementara itu, jumlah kunjungan wisman asal China dan Hong Kong, sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) baru mencapai 94.924 kunjungan selama periode Januari-Oktober 2022.

Jumlah ini masih terbilang sedikit jika dibandingkan dengan sebelum pandemi yang menyentuh 2,07 juta kunjungan wisman asal China di tahun 2019.

“Oleh karena itu, target wisman China di tahun ini (2023) sebesar 253 ribu kami sangat yakin bisa direalisasikan,” pungkas Sandiaga Uno.