Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pintu masuk internasional di Bali akan kembali dibuka pada pekan depan.

Luhut mengungkapkan, pembukaan pintu masuk internasional di Pulau Dewata ini dimaksudkan agar memudahkan wisatawan untuk berkunjung demi membangkitkan perekonomian.

"Pemerintah menyampaikan bahwa akan membuka kembali pintu masuk internasional di Bali pada tanggal 4 Februari 2022. Hal ini dimaksudkan untuk kembali menggencarkan ekonomi Bali yang sudah cukup terdampak akibat pandemi ini," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin, 31 Januari.

Meski demikian, Pembukaan pintu masuk Bali hanya diperuntukkan bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) non-PMI. Lalu, durasi karantina bagi PPLN ini juga mengikuti aturan yang ada yakni 5 hari.

Luhut menegaskan bahwa pemerintah tetap akan melakukan pembukaan secara bertahap bertingkat dan berlanjut. Selain itu, Bali juga menyediakan dua opsi tambahan untuk karantina PPLN, yakni karantina bubble dan kapal.

"Karantina Bubble dimulai di 5 hotel terlebih dahulu dengan total 4.470 kamar dan 6 Kapal live on board yang sudah tersertifikasi CHSE oleh Kemenparekraf," jelasnya.

Selain Bali, sebelumnya pemerintah telah menetapkan pintu masuk perjalanan penumpang internasional melalui Bandara Soekarno Hatta di Banten, Juanda di Jawa Timur dan Sam Ratulangi di Sulawesi Utara.

Pintu masuk jalur laut melalui Pelabuhan Batam di Kepulauan Riau, Tanjung Pinang di Kepulauan Riau dan Nunukan di Kalimantan Utara.

Pintu masuk via Pos Lintas Batas Negara melalui perbatasan Aruk di Kalimantan Barat, Entikong di Kalimantan Barat dan Motaain di Nusa Tenggara Timur.