Bagikan:

JAKARTA - Industri Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) bersiap bangkit dari dampak yang ditimbulkan akibat pandemi COVID-19. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah menyusun rancangan panduan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan pada penyelenggaraan kegiatan MICE.

"Panduan tersebut telah memasuki tahap akhir penyusunan. COVID-19 ini justru menimbulkan inovasi-inovasi baru di industri MICE karena orang Indonesia sangat kreatif," ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Rizki Handayani, di Jakarta, Selasa 1 September.

Berdasarkan data forwardkeys, kunjungan wisatawan dengan tujuan bisnis pada bulan Juni menunjukan peningkatan yang cukup baik dibandingkan dengan angka yang terpuruk di bulan Mei sebesar 69 persen.

Hal itu menunjukan aktivitas MICE mulai berangsur aktif kembali. Tentunya panduan pelaksanaan kegiatan MICE menjadi sangat penting untuk disiapkan agar Indonesia dapat kembali menjadi destinasi MICE aman sesuai dengan protokol kesehatan.

Panduan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan pada kegiatan MICE ini menekankan pada penerapan prosedur standar pelaksanaan aturan teknis yang spesifiknya akan disesuaikan dengan panduan yang dibuat oleh Asosiasi dan Industri MICE sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Hal ini berdasar atas keputusan Menteri Kesehatan tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pada pelaksanaan kegiatan MICE di Indonesia.

Sementara itu, Kemenparekraf bekerja sama dengan PT Biztrips Teknologi Multimedia Solusi akan menyelenggarakan kegiatan Indonesia Corporate Travel and MICE (ICTM). Hal ini guna membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19,

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menggerakan kembali perekonomian dengan memanfaatkan kegiatan MICE domestik yang telah mulai aktif kembali. Rizki Handayani berharap pelaksanaan ICTM tahun ini dapat menjadi salah satu motivasi positif kepada Industri MICE di Indonesia untuk tetap optimis dan terus produktif di masa yang tidak menentu saat ini.

Selain itu juga diharapkan pelaksanaan ICTM dapat menjadi ajang untuk membangun kapasitas dan kapabilitas stakeholders MICE yang terlibat dengan saling berdiskusi dan meningkatkan networking untuk mendapatkan new insights.

"Sehingga dapat saling berkolaborasi dan menjadikan sektor MICE kembali bangkit dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi MICE yang aman, nyaman dan memiliki value proposition yang dapat memenangkan persaingan di dunia internasional," ujar Rizki.

Adapun ICTM merupakan kegiatan business to business untuk corporate travel dan Industri MICE di masa tatanan kenormalan baru, yang akan diselenggarakan di 5 kota, yaitu Jakarta, Bogor, Bali, Yogyakarta, dan Malang, mulai pertengahan September sampai dengan akhir Desember 2020.

ICTM akan menampilkan lima program utama antara lain talkshow, seller workshop, buyers meet sellers, buyers exchange forum, gala dinner serta post tour. Pada pelaksanaan tahun ini, fokus utama ICTM akan lebih kepada program business to business yang akan mempertemukan 30 buyers yang merupakan Korporat besar di Indonesia dengan 30 sellers yang merupakan penyedia jasa MICE di Indonesia.

Sementara, Founder & Event Director, Indonesia Corporate Travel and MICE Johanes Chang mengatakan, Indonesia Corporate Travel and MICE (ICTM) dapat menjadi platform yang baik bagi semua key stakeholders untuk saling terhubung, saling berbagi, saling belajar, dan saling mendukung pertumbuhan bisnis, serta bersama-sama mengakselerasi kembalinya pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata Indonesia.

"Dukungan dan kerja sama dari pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sangatlah penting dan berarti untuk platform dan program kami, juga bagi seluruh rekan-rekan kami di industri," ujar Johanes.