Bagikan:

JAKARTA - Pengamat Pariwisata Taufan Rahmadi mengharapkan pemerintah segera mendorong agar pandemi COVID-19 menjadi endemi usai berakhirnya pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

"Dengan tidak adanya pandemi, maka tidak ada lagi sekat, tidak ada lagi handicap-handicap (rintangan) di dalam membangun pariwisata di Indonesia," ucapnya dikutip Antara, Minggu.

Menurut dia, salah satu kunci kebangkitan pariwisata di dunia, apalagi di Indonesia, adalah ketika mampu menghadirkan event-event besar di destinasi wisata.

Oleh karena itu, kehadiran KTT G20 dinilai menjadi contoh bagaimana sebuah event diadakan mengingat pertemuan tersebut menghadirkan banyak tamu mancanegara dari berbagai belahan dunia.

"Ini menurut saya harus direplikasi di setiap destinasi-destinasi wisata yang ada di Indonesia," ungkap dia.

Taufan mengharapkan keberhasilan Bali mengadakan KTT G20 dapat memacu provinsi-provinsi lain untuk bergegas mempersiapkan pelbagai fasilitas penunjang yang berkaitan dengan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions).

"Kalau berbicara tentang lima destinasi wisata super prioritas atau destinasi lainnya, tentukan saja destinasi-destinasi untuk mengadakan event-event di mana di situ mengundang leader-leader dunia. MICE tidak bisa disepelekan," kata Taufan.

Ia juga mendorong semua pimpinan daerah (gubernur, bupati, dan walikota) untuk memastikan setiap event yang diselenggarakan di destinasi wisata daerah masing-masing mencontoh event-event yang sukses sebagaimana KTT G20.

"Jelas, ketika G20 diselenggarakan di Bali, kita sama-sama tahu, kawan-kawan di industri pariwisata betul-betul merasa tertolong. Mereka yang tadinya sepi, lalu tiba bangkit karena semua sektor usaha bergerak, mesin ekonomi bergerak, transportasinya, hotelnya, oleh-olehnya, you name it-lah," katanya.

Secara keseluruhan, Taufan memastikan penyelenggaraan KTT yang menghadirkan 17 pemimpin negara G20 menjadi pembuktian bahwa sektor pariwisata di Indonesia sudah bangkit.