Bagikan:

TANGSEL – ASS, bocah laki-laki berusia 12 tahun berhasil kabur dari upaya penculikan yang dilakukan DFR (22). ASS, berhasil kabur setelah memberanikan diri loncat dari sepeda motor matik yang dibawa pelaku, Honda Scoopy.

Penculikan yang terjadi pada Minggu 2 Januari sore lalu terjadi di Perumahan Kreasi Pamulang Indah, Bakti Jaya, Setu, Tangerang Selatan. ASS atau korban, saat itu sedang bermain bersama teman-temannya.

Saat itu pelaku datang menghampiri korban dengan sepeda motornya. Dia menghampiri korban sambil berpura-pura menanyakan alamat dan mengaku tidak bisa menggunakan aplikasi google maps.

Selanjutnya, korban diminta pelaku mengantarnya ke alamat yang dituju. Korban naik ke atas motor. Saat di jalan, motor melaju kencang ke daerah Bogor lewat Gunung Sindur. Di tengah perjalanan, pelaku sempat meraba-raba bagian tubuh korban yang tengah ketakutan.

"Bukan alat kelamin tapi mungkin sekitar paha atau kaki di daerah lutut," terang Kapolres Tangsel AKBP Sarly Sollu kepada wartawan, dikutip Sabtu 15 Januari.

Korban sempat meronta dan mencari kesempatan untuk melarikan diri. Sampai di daerah Pabuaran, Bogor, korban nekat meloncat. Di sana kebetulan sedang ramai warga yang melihat pertandingan sepak bola.

"Bertepatan di lapangan bola yang sedang ada aktivitas bermain bola, korban melarikan diri dengan cara melompat kemudian berteriak minta tolong, sehingga pelaku ini melarikan diri dari lapangan tersebut," terang Sarly Sollu.

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil meringkus pelaku penculikan di Perumahan Kreasi Pamulang Indah, Bakti Jaya, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel). Pelaku seorang pengangguran. Dia diringkus pada Jumat 14 Januari, sekitar pukul 03.00 WIB di rumahnya di wilayah Lengkong Wetan, Serpong.

Penangkapan DFR dilakukan berdasarkan ciri-ciri dan pelat nomor kendaraan pelaku yang terpantau CCTV.

"Kita lihat pelat motor ini, kita kroscek, kita datangi alamatnya," ujar Sarly.

Ternyata motor yang digunakan pelaku adalah milik temannya. Pelaku meminjam motor dengan alasan untuk sekadar berjalan-jalan mencari udara segar.

"Pelaku meminjam motor temannya untuk berjalan-jalan," jelasnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku hanya mengiming-imingi korban dengan upah, yang disertai pula pengancaman agar menuruti kemauan pelaku.

"Tidak ditemukan adanya senjata tajam ataupun benda-benda lain yang akan digunakan untuk pengancaman," tukasnya.