Bagikan:

JAKARTA - SpaceX baru saja meluncurkan 105 satelit kecil ke orbit Bumi kemarin, dengan menggunakan roket Falcon 9. Ini sekaligus menandakan perusahaan telah meluncurkan roket keduanya tahun ini.

Melalui dua tahap, roket Falcon 9 lepas landas pada pukul 10:25 EST (15:25 GMT) dari Space Launch Complex 40 di Cape Canaveral Space Force Station di Florida, membawa lusinan satelit dengan berbagai ukuran.

"Seperti yang Anda dengar, Falcon 9 telah mendarat untuk ke-10 kalinya. Ini menandai pemulihan keseluruhan kami yang ke-102," ungkap Manajer Teknik Keandalan SpaceX, Kate Tice, dalam siaran langsung.

Misi yang disebut Transporter-3 itu, adalah misi berbagi tumpangan khusus ketiga dari SpaceX. Misinya kali ini adalah menyebarkan 105 satelit kecil ke orbit kutub, yang dimulai satu jam setelah peluncuran. Satelit ini diluncurkan dengan maksud untuk perusahaan pengamatan Bumi guna memindai seluruh planet setiap hari.

Peluncuran tersebut menandai misi kedua tahun 2022 untuk SpaceX dan misi kedua perusahaan dalam waktu satu bulan dari Space Coast Florida. Sebelumnya, misi tersebut adalah Transporter-1 belum lama ini, dan meluncurkan kapsul kargo Dragon ke ISS ada Desember 2020. SpaceX pertama kali mengumumkan program rideshare pada tahun 2019.

Program itu berguna untuk menawarkan operator satelit kecil kesempatan untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa mereka dengan harga gabungan sebesar 1 juta dolar AS per peluncuran.

Sejauh ini, perusahaan telah bertujuan untuk meluncurkan dua misi Transporter per tahun, tetapi keberhasilan program tersebut telah mengarah pada saran bahwa tingkat peluncuran dapat digandakan.

Milik Siapa Saja Satelit yang Menunggangi Falcon 9?

Sejumlah 105 satelit berbeda di dalam misi Transporter-3 datang dalam berbagai ukuran dari yang lebih kecil dari seukuran kaleng soda, seukuran kotak sepatu hingga seukuran mesin cuci. Berikut VOI informasikan pemilik satelit yang menunggangi Falcon 9, seperti dikutip dari Space, Jumat, 14 Januari.

  1. Satelit Ukraina Sich 2-1, satelit pencitraan Bumi seberat 375 pon (170 kilogram) untuk pemerintah Ukraina. Dibangun oleh sebuah perusahaan bernama Yuzhnoye. Menjadi satelit paling besar dari semuanya. Satelit ini dirancang untuk mengambil gambar Bumi untuk membantu melacak perubahan lingkungan, urban sprawl dan untuk membantu pengelolaan tanaman.
  1. Selanjutnya, ada sepasang satelit untuk ICEYE dari perusahaan Finlandia dan Capella Space yang berbasis di AS. Ini hanyalah dua dari banyak perusahaan yang mencoba membangun konstelasi mini di orbit rendah Bumi. Armada satelit kecil mereka memiliki fungsi untuk memantau dan memetakan daratan Bumi, lautan, dan lapisan es melalui pencitraan radar.

Sepasang satelit ICEYE akan bergabung dengan 13 satelit lainnya yang sudah mengorbit, dengan masing-masing satelit berbobot sekitar 187 pon (85 kilogram). Duo Capella masing-masing memiliki berat 220 pon (100 kilogram) dan akan bergabung dengan lima lainnya di luar angkasa.

  1. Mereka bukan satu-satunya satelit yang dilengkapi radar di dalam misi Transporter-3. Ada juga Umbra yang meluncurkan satelit kedua dari konstelasi yang sedang berkembang yang akan mampu memberikan gambar radar komersial resolusi tertinggi dari luar angkasa. Dengan resolusi 6 inci (15 sentimeter), pesawat ruang angkasa Umbra seberat 143 pon (65 kilogram) mengalahkan pencitra resolusi tiga kaki ICEYE.
  2. Di dalam misi tersebut terdapat juga 44 satelit SuperDove dari perusahaan pencitraan Bumi, Planet, yang memperkuat armada satelit pengamat Bumi optikal perusahaan yang berjumlah 240 orang.
  3. CubeSats 'Tevel' meluncurkan delapan satelit yang dibangun oleh siswa di Israel untuk menyediakan komunikasi radio amatir di orbit rendah Bumi.
  4. Lebih lanjut, Spire Global meluncurkan lima satelit kecil untuk bergabung dengan konstelasinya saat ini, yang akan mengumpulkan dan memantau data cuaca dan pelacakan kapal.
  5. Ada pula Kepler Communications, sebuah perusahaan relai data Canada, memiliki kuartet cubesat yang akan bergabung dengan 15 lainnya yang sudah berada di orbit.
  6. Terakhir, Afrika Selatan yang juga masuk dalam jajaran meluncurkan trio satelit, disebut MDASats, yang merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk melacak dan memantau lalu lintas maritim.