Bagikan:

BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mulai memberlakukan ganjil genap (gage) nomor polisi kendaraan pada akhir pekan ini untuk membatasi mobilitas warga setelah kasus COVID-19 di Jakarta terus meningkat.

"Gage bukan untuk kemacetan, untuk mengurangi mobilitas warga," kata Bima Arya di Balai Kota Bogor dikutip Antara, Jumat, 14 Januari.

Bima Arya mengatakan Pemerintah Kota Bogor saat ini memberikan pesan yang kuat kepada warga Bogor dan masyarakat yang ingin mengunjungi Bogor untuk berhati-hati karena titik-titik pengecekan nomor polisi kendaraan akan tersebar di jalan-jalan utama untuk mengakses tempat strategis.

Nomor kendaraan masyarakat yang tidak sesuai dengan hari Sabtu atau Minggu ini akan diputar balik petugas satuan lalu lintas (Satlantas) Polresta Bogor Kota.

Dengan kondisi pandemi COVID-19 di Kota Bogor cukup terkendali karena jumlah kasus positif hanya satu atau dua per hari, tetapi patut mewaspadai jumlah kasus di Jakarta meningkat akhir-akhir ini.

"Tapi tetap tinggal tunggu waktu, penambahan ini akan naik lagi, karena omricon di Jakarta juga naik," kata Bima.

Sementara Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan dalam dua pekan terakhir mobilitas warga masuk ke Kota Bogor perlahan meningkat.

Ganjil genap pelat nomor kendaraan menjadi salah satu solusi opsi yang akan diberlakukan di Kota Bogor melihat situasi kepadatan lalu lintas pada pukul 11.00-12.00 WIB pada akhir pekan ini.

"Evaluasi kami dua minggu terakhir cukup banyak kendaraan, cukup padat disentra-sentra Kota Bogor, sehingga minggu ini kami perlu melakukan dan mengingatkan kembali masyarakat, kita tidak sedang baik-baik saja," jelas Susatyo.

Susatyo pun mengimbau agar warga mau menahan diri untuk tidak beraktivitas di luar rumah bila tidak dalam keadaan darurat.

Polresta Bogor Kota, kata Susatyo, akan memberlakukan pengecekan di enam titik jalan yakni di depak toko eletronik Irama Nusantara Jalan Merdeka, SPBU Veteran di Jalan Veteran, Simpang Batutulis, Bundaran Air Mancur, Rumah Makan Bumi Aki dan Simpang Baranangsiang.

"Kita harus bersama-sama kembali menguatkan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas. Ingat ini disiplin menahan diri satu hari saja," katanya.