JAKARTA - PDI Perjuangan mengumumkan calon kepala daerah gelombang keempat. Terdapat puluhan nama yang diusung oleh PDIP, salah satunya adalah calon gubernur Provinsi Jambi Cek Endra dan wakilnya, Ratu Munawaroh.
Belakangan, publik mengetahui nama Ratu Munawaroh adalah istri mantan Gubernur Jambi selama dua periode, Zulkfli Nurdin yang telah meninggal dunia. Dia juga merupakan ibu tiri eks Gubernur Jambi Zumi Zola yang terjerat kasus suap serta gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan kini sedang menjalani masa hukumannya.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, calon yang diajukan sudah terbukti kelayakannya dan jauh dari tindak korupsi. Sebab, selama sekolah partai, PDIP mengundang KPK untuk menyampaikan materinya tentang pencegahan antikorupsi.
"Kami mengundang KPK untuk menyampaikan materinya agar kecenderungan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan di tengah demokrasi yang liberal ini tidak dapat terjadi," kata Hasto dalam konferensi daring yang ditayangkan Jumat, 28 Agustus.
Sesuai dengan arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dalam penjaringan calon, partai berlambang banteng ini bekerja sama dengan psikolog untuk mempelajari pribadi calon yang akan diusungnya. Sebab, ketika orang mendapatkan kekuasaan, sangat mungkin karakternya akan berubah.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, saat ditanya mengenai kekhawatiran adanya politik dinasti dan terjadinya perilaku korup, Hasto menegaskan, partainya tidak pernah memberi toleransi bagi mereka yang terjerat dalam tindak rasuah. "Persoalan korupsi kita kan tidak pernah memberikan toleransi terhadap hal tersebut," katanya.
"Jadi kami sangat serius melakukan berbagai pendekatan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah melalui sekolah partai, melalui psikotes supaya penyalahgunaan tidak terjadi," imbuh dia.
Sebelumnya, PDI Perjuangan mengumumkan empat pasangan calon gubernur serta wakil gubernur dan 58 pasangan calon kepala daerah (cakada) tingkat kabupaten/kota, lewat pengumuman gelombang empat.
PDIP sebelumnya sudah mengumumkan calon kepala daerah gelombang pertama pada 19 Februari, gelombang kedua pada 17 Juli, dan gelombang ketiga pada 11 Agustus 2020. Pengumuman gelombag keempat ini diselenggarakan secara daring seperti kegiatan sebelumnya, akibat adanya pandemi COVID-19.