Bagikan:

JAKARTA - Kasus COVID-19 di Jakarta mulai kembali meningkat, seiring dengan temuan kasus varian B.1.1.539 atau Omicron. Saat ini DKI tetap menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen siswa.

Namun, Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan Taga Radja Gah mengaku pihaknya menyiapkan skenario untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring jika pemerintah pusat menetapkan Jakarta dalam penerapan PPKM Level 3.

"Memang kami sudah mengantisipasi jika kondisi lingkungan di DKI Jakarta memasuki atau mendekat pada Level 3. Kalau PPKM Level 3, pembelajaran campuran, sebagian di rumah dan sebagian PTM," kata Taga saat dihubungi, Selasa, 11 Januari.

Jika nantinya PPKM di DKI naik asesmen menjadi Level 3, maka skenario PTM kembali menjadi seperti sebelumnya, yakni pada bulan Juli hingga Desember 2021.

Saat itu, kapasitas siswa belajar di kelas dibatasi 50 persen. Belajar disekolah hanya dilakukan tiga kali seminggu, yakni hari Senin, Rabu, dan Jumat. Dalam satu hari, pembelajaran di sekolah hanya 4 jam.

"Itu sudah kami antisipasi kalau terjadi hal yang tidak diinginkan, berdasarkan regulasi SKB 4 Menteri dan SK Kadisdik Nomor 1363 Tahun 2021 mengenai petunjuk teknis PTM terbatas di Jakarta," tutur Taga.

Terkait kondisi pandemi, terdapat penambahan 360 kasus harian COVID-19 di Ibu Kota per tanggal 10 Januari, di mana 259 kasus di antaranya merupakan pelaku perjalanan luar negeri.

Sementara, jumlah kasus aktif kini sebanyak 2.129 orang yang masih dirawat atau isolasi. Sebanyak 1.603 orang dari jumlah kasus aktif adalah pelaku perjalanan luar negeri.

Saat ini, tercatat sudah ada 407 kasus Omicron di Jakarta. Sebanyak 86 persennya atau 350 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 57 lainnya adalah transmisi lokal.