JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut negaranya merupakan salah satu negara yang mampu memproduksi pesawat tempurnya sendiri, serta termasuk dalam produsen papan atas drone.
Ini dikatakan Presiden Turki pada upacara pembukaan Fasilitas Produksi Jet Tempur Nasional yang berada di Zona Industri Luar Angkasa dan Dirgantara, yang terletak di ibu kota Ankara, Kamis 6 Januari.
Presiden Erdogan mengatakan, Pesawat Tempur Nasional (MMU), jet tempur generasi ke-5 yang telah lama ditunggu-tunggu Turki, akan melakukan penerbangan pertamanya pada tahun 2025, setelah muncul perdana dari hanggar pada tahun 2023 mendatang.
'Pesawat tempur Turki akan bertugas di langit pada tahun 2029, sebagai kekuatan serangan Angkatan Udara Turki, setelah berhasil menyelesaikan prosedur pengujiannya," terang Presiden Erdogan mengutip Daily Sabah 7 Januari.
Sekitar 2.300 insinyur yang terlibat dalam proyek tersebut akan melakukan pekerjaan mereka di hub ini, Presiden Erdogan menekankan mengenai pembangunan pesawat tempur nasional Turki.
Lebih jauh Ia mengatakan, Turki adalah salah satu dari sepuluh negara yang termasuk dalam kelompok elite yang mampu merancang dan membangun pesawat tempur sendiri. Juga termasuk dalam tiga produsen drone teratas di dunia.
"Dan kami sekarang adalah salah satu dari tiga negara teratas dalam produksi UAV, UCAV, dan UAV tempur," ungkap Presiden Erdogan seperti mengutip situs Presidency of The Republic of Turkiye, Directorate of Communications.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Erdogan menekankan, Turki telah menjadi negara yang mampu memenuhi tidak hanya kebutuhannya sendiri, tetapi juga kebutuhan negara-negara sahabat dan sekutu dalam hal kendaraan darat dan laut,
BACA JUGA:
Dengan menggembar-gemborkan pertumbuhan industri pertahanan Turki selama dua dekade terakhir di bawah kekuasaan Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK), Presiden Erdogan mengatakan jumlah proyek industri pertahanannya telah mencapai 750.
"Kami sekarang meningkatkan standar jauh lebih tinggi dan mempersiapkan negara kami untuk peperangan masa depan. Dengan meningkatkan investasi penelitian dan pengembangan kami, kami satu per satu menerapkan sistem yang membutuhkan teknologi tinggi," pungkasnya.