Pantas Saja Duterte Marah ke Warganya yang Tolak Vaksin COVID-19 dan Doyan Keluyuran, Filipina Baru Cetak Rekor Kasus
Ilustrasi Presiden Duterte mengkampanyekan vaksin COVID-19. (Wikimedia Commons/Alfred Frias/Presidential Photo)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan Filipina melaporkan rekor 26.458 kasus baru COVID-19 yang dikonfirmasi pada Sabtu (8 Januari).

Kasus yang terkonfirmasi telah melebihi 2,93 juta, sementara kematian telah mencapai lebih dari 52.000 karena 265 kematian dicatat pada hari Sabtu. Rekor harian sebelumnya dalam kasus COVID-19 adalah 26.303 pada 11 Sep 2021.

Presiden Rodrigo Duterte mengatakan awal pekan ini bahwa orang-orang yang belum mengambil suntikan COVID-19 akan ditangkap jika mereka tidak mematuhi perintah tinggal di rumah.

Duterte dalam pidato yang disiarkan televisi kepada negara itu mengatakan dia meminta para pemimpin masyarakat untuk mencari orang-orang yang tidak divaksinasi dan memastikan mereka dikurung di rumah mereka.

"Kalau menolak, kalau keluar rumah dan keliling masyarakat bisa ditahan. Kalau menolak, nahkoda sekarang berwenang menangkap orang bandel," kata Duterte dilansir dari Channel News Asia.

"Saya bertanggung jawab atas keselamatan dan kesejahteraan setiap orang Filipina," ujar Duterte sambil menantang mereka yang tidak menyetujui arahannya untuk mengajukan kasus terhadapnya.

Pada akhir tahun lalu, 49,8 juta orang telah divaksinasi lengkap, atau 45 persen dari 110 juta penduduk negara itu. Di bawah aturan yang ada, orang-orang yang tidak divaksinasi di wilayah ibu kota Manila hanya dapat keluar dari rumah mereka untuk perjalanan penting.

Untuk diketahui, Presiden Duterte dikenal dengan retorika perangnya. Tahun lalu, dia mengancam orang-orang yang menolak disuntik dengan penjara atau suntikan Ivermectin, obat antiparasit yang banyak digunakan untuk mengobati hewan.