Bagikan:

JAKARTA - Peringkat popularitas Presiden Filipina Rodrigo Duterte mencapai rekor tertinggi. Hal itu ditunjukkan lewat jajak pendapat yang dirilis Senin, 5 Oktober. Popularitas Duterte tak menurun meski krisis COVID-19 menghancurkan ekonomi dan menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan.

Survei dilakukan oleh Pulse Asia pada bulan lalu, dengan wawancara langsung dengan 1.200 orang dewasa Filipina. Survei tersebut menemukan 91 persen responden menyetujui penampilan dan kepribadian Duterte. Masing-masing naik dari 87 persen dan 83 persen pada Desember 2019.

Melansir Reuters, Senin, 5 Oktober, Filipina selama bertahun-tahun berada di antara negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Filipina diperkirakan akan mengalami kontraksi ekonomi 6,9 persen tahun ini, kata Bank Dunia. Angka tersebut merupakan terbesar sejak 1980-an dan lebih buruk dari proyeksi penurunan pemerintah sebesar 5,5 persen.

Presiden Pulse Asia Ronnie Holmes, mengatakan acungan jempol yang luar biasa untuk Duterte menunjukkan bahwa publik hanya menyalahkan dampak COVID-19 daripada kesalahan penanganan oleh pemerintah. Survei dilakukan di dalam dan sekitar Ibu Kota, Manila, di mana pembatasan ketat sebagian telah dilonggarkan untuk mencoba menghidupkan kembali kegiatan bisnis.

Filipina memimpin Asia Tenggara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak. Filipina mencatat 3.190 kasus COVID-19 baru pada Minggu, 4 Oktober, yang mana merupakan peningkatan harian terbesar sejak 21 September. Kementerian Kesehatan juga melaporkan seratus kematian lebih banyak karena infeksi COVID-19, rekor harian tertinggi di negara itu sejak 14 September, menjadikan korban tewas menjadi 5.776. Total keseluruhannya adalah 322.497 kasus.

Duterte sebelumnya menjanjikan vaksin gratis, dengan memprioritaskan orang miskin, kemudian kelas menengah, lalu lanjut kepada personel polisi dan militer. Sementara, lawan-lawannya mencaci dia karena gayanya yang otoriter dan toleransi rendah terhadap perbedaan pendapat. Namun Duterte tetap sangat populer karena dinilai sebagai man of the people dan persepsi kepemimpinan yang kuat serta keberhasilan dalam memerangi kejahatan dan korupsi.

Pariwisata kembali hidup

Dilaporkan, dua dari tujuan wisata terpopuler di Filipina, termasuk Pantai Boracay, sebagian dibuka kembali. Namun, hal itu hanya menarik sebagian kecil dari kerumunan besar karena berlanjutnya pembatasan COVID-19.

Menteri Pariwisata Filipina Bernadette Romulo-Puyat mengatakan 35 turis lokal, termasuk tujuh orang dari Manila, datang pada hari pertama pembukaan kembali Boracay. Boracay adalah sebuah pulau pusat yang terkenal dengan pasir putihnya yang halus, air biru dan matahari terbenam yang menakjubkan.

Meski ada kebutuhan mendesak untuk menghidupkan kembali industri pariwisata, itu dilakukan dengan sangat lambat dan hati-hati. Ia menambahkan wali kota dan gubernur harus menyetujui pembukaan kembali tempat-tempat wisata.