Tupai Ganas Menyerang dan Melukai Penduduk di Wales Selama Liburan
Ilustrasi tupai. (Wikimedia Commons/VJAnderson)

Bagikan:

JAKARTA - Seekor tupai melukai banyak orang dan beberapa hewan peliharaan selama dua hari di Kota Buckley di timur laut Wales, Inggris, sebelum ditangkap.

Pada Boxing Day, penduduk setempat mulai melaporkan satu sama lain tentang tupai ganas yang menghentikan beberapa dari mereka, termasuk membuat masyarakat menahan diri tidak meninggalkan rumah.

Mereka menyebut makhluk itu 'psiko', 'hewan pengerat yang buruk, kejam, pemarah' dan 'tupai karate bitey', meski sebenarnya ia dinamai Stripe setelah karakter jahat dari film 'Gremlins;.

"Peringatan. Tupai ganas yang menyerang telah menggigit saya, menyerang teman saya Kev ketika dia datang ke rumah saya, telah menggigit Scott Felton yang tinggal di dekat saya, dan beberapa orang lainnya. Jangan berani keluar dari rumahku, karena mengintai," tulis Nicola Crowther di Facebook, mengutip Euronews 30 Desember 2021.

Dilaporkan tupai menyerang sedikitnya 18 warga hanya dalam 48 jam, beberapa di antaranya bahkan mengunggah luka mereka di media sosial. "Saat Anda tinggal di rumah, hewan berkeliaran bebas di kota-kota kami."

tupai
Ilustrasi tupai. (Wikimedia Commons/SajjadF)

Warga Buckley, Corinne Reynolds, yang pernah berteman dengan tupai sebelumnya, merekam video tentang hewan itu hanya beberapa hari sebelum perilakunya berubah.

"Dia benar-benar baru saja mengubah perilakunya dalam empat atau lima hari terakhir. Saya perhatikan dia bertingkah agak tidak menentu, itulah sebabnya saya merasa dia memiliki masalah yang berkelanjutan di dalam," terang Reynolds.

Dia akhirnya menangkap tupai dalam perangkap manusiawi dan dibawa oleh RSPCA (Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals), di mana ia ditidurkan setelah pemeriksaan dokter hewan.

Organisasi tersebut mengatakan, mereka harus memusnahkan tupai karena melepaskan tupai abu-abu kembali ke alam liar adalah tindakan ilegal. RSPCA juga melarang orang memberi makan tupai atau satwa liar lainnya.

"Saya sedih pada akhirnya. Tetapi karena banyaknya orang yang diserang, dan cucu saya, yang baru berusia dua tahun, bermain di taman, saya tidak dapat mengambil risiko dia digigit," pungkasnya.