BKSDA Pasang Kamera Perangkap Pantau Buaya yang Memangsa Warga di Bengkulu
Warga Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko sedang mencari korban yang diserang buaya, Senin (21/2/2022) ANTARA/HO-Istimewa.

Bagikan:

BENGKULU - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu akan memasang kamera perangkap (trap) dekat areal Sungai Selagan, guna memantau buaya ganas yang memangsa warga Desa Tanah Rekah, Kabupaten Mukomuko.

"Kami telah berkoordinasi dengan BKSDA, dan mereka akan memasang kamera jebak untuk mengecek buaya yang ganas dan tidak ganas di Sungai Selagan," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko, Yandaryat, dikutip Antara, Jumat, 4 Maret.

BKSDA memasang kamera jebak karena mereka tidak tahu buaya yang telah memangsa Sabri (65), warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko.

Menurutnya, BKSDA memasang kamera perangkap ini untuk mendapatkan data buaya yang agresif dan tidak agresif di Sungai Selagan di daerah ini.

"Kalau sekarang ini kita belum tahu buaya yang telah menyerang warga setempat hingga meninggal dunia di Sungai Selagan. Tetapi biasanya sifat buaya yang telah menyerang warga akan mengulanginya," ujarnya.

Selain itu, katanya, BKSDA akan menurunkan tim untuk melakukan observasi di lokasi terjadinya serangan buaya terhadap warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko.

Tim dari BKSDA tersebut selain melakukan observasi di lokasi terjadinya serangan buaya terhadap warga, termasuk mengidentifikasi buaya yang menyerang warga tersebut.

Berdasarkan keterangan dari warga di wilayah ini ada sekitar 15 ekor buaya berukuran besar di Sungai Selagan di Kecamatan Kota Mukomuko.

Yandaryat menjelaskan seperti sungai di wilayah ini menjadi habitat buaya, dan kemungkinan selama ini mereka punya zona kekuasaan dan kebetulan masyarakat melakukan aktivitas di wilayah kekuasaannya sehingga buaya terganggu dan menjadi aktif.

Selain itu, katanya, menurut pihak BKSDA buaya yang berada di muara dan air asin lebih ganas dari buaya di air tawar.

BKSDA agar masyarakat menahan diri dulu. Kalau mereka melakukan aktivitas mengangkat sawit dengan cara yang aman, yakni isi perahu jangan terlalu banyak supaya jangan dimangsa buaya saat mereka berdekatan dengan buaya.

Selain itu, aktivitas menyelam jika tidak aman jangan dilakukan, ujarnya, termasuk jangan dulu anak memancing dan ibu mandi sungai sampai tim dari BKSDA turun.