JAKARTA - Asal-usul duit Rp200 juta dari Nur Lutfiah alias NL, otak pembunuhan bos pelayaran Sugianto (51) di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara masih belum jelas. Sejauh ini, Nur Lutfiah mengaku uang itu milik pribadinya.
Namun, salah satu eksekutor Dikky Mahfud sempat mempertanyakan asal-usul uang ini. Hal ini terungkap saat polisi melakukan reka ulang yang juga dihadiri oleh Mahfud, Syahrul, Rosidi, Junaedi, dan Dedi mengelar.
Penyerahan uang dilakukan di rumah Maman pada Jumat, 14 Agustus. Pemberian uang dilakukan setelah mereka melakukan pembunuhan terhadap Sugianto dengan cara ditembak.
"Adegan 33 B, bertempat di rumah, Maman, Junaedi, Rosidi, Mahfud, Syahrul dan Dedi. Tersangka Maman menyerahkan uang sebesar Rp100 juta kepada tersangka Mahfud" ujar salah seorang polisi kepada wartawan, Selasa, 25 Agustus.
BACA JUGA:
Kemudian, pada adegan 33 C tersangka Mahfud sempat mempertanyakan halal tidaknya uang itu kepada Maman. Bahkan, Mahfud sempat menolak menerima uang tersebut.
"Tersangka Mahfud menanyakan ke tersangka Maman, 'halal enggak ini? Kalau nggak halal saya enggak terima. Kemudian, tersangka Maman menjawab 'halal'," katanya.
Selanjutnya, Maman mengatakan sisa pembayaran akan diberikan oleh Junaedi. Setelah menerima uang tersebut, Mahfud lantas membagikannya kepada para tersangka lainnya.
"Adegan 33 D. Tersangka Mahfud memberikan uang sebesar Rp20 juta kepada Maman, Syahrul Rp20 juta, Rosidi Rp10 juta, Junaedi Rp10 juta," tandasnya.
Dalam kasus ini, 12 orang ditetapkan sebagai tersangka kasus penembakan pengusaha pelayaran Sugianto di Roko Royal Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sugianto tewas ditembak lima kali.
Tersangka otak pembunuhan, NL diketahui bekerja sebagai karyawan administrasi keuangan di perusahaan Sugianto sejak 2012. Selain karena sakit hati pernah dimarahi dan diajak bersetubuh oleh Sugianto, NL diduga juga terbelit persoalan pajak hingga pernah diancam dilaporkan ke polisi.