JAKARTA - Iran belum mencapai titik mengakui Pemerintah Afghanistan di bawah Taliban, sebut Kementerian Luar Negeri, Senin.
"Hari ini, kami pada dasarnya tidak pada titik mengakui Taliban," juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan pada konferensi pers, mengutip The Times of Israel dari AFP 4 Januari
"Kami berharap badan pemerintahan Afghanistan akan bergerak, melalui tindakannya, ke arah yang memungkinkannya mencapai pengakuan internasional," harapnya.
"Iran dan negara-negara tetangga Afghanistan bersikeras terutama pada pembentukan pemerintah inklusif yang mencerminkan keragaman etnis dan demografi negara ini."
Iran yang mayoritas warganya menganut Syiah, berbagi perbatasan sepanjang 900 kilometer (550 mil) dengan Afghanistan, tidak mengakui kekuasaan gerakan Sunni selama masa kekuasaannya tahun 1996 hingga 2001.
Sudah menjadi tuan rumah bagi jutaan warga Afghanistan dan takut akan gelombang baru, Teheran telah berusaha untuk membuat sketsa pemulihan hubungan dengan Taliban, sejak mereka merebut Kabul di tengah penarikan Amerika Serikat Agustus lalu.
BACA JUGA:
Diketahui, Taliban telah membentuk kabinet yang semuanya laki-laki serta seluruhnya terdiri dari anggota kelompok itu. Dan, hampir secara eksklusif memiliki latar belakang dari etnis Pashtun.
Kondisi ini semakin membatasi hak perempuan untuk bekerja dan belajar, memicu kecaman internasional yang meluas.