Populasinya Lebih dari 2.000 Ekor: Anjing Liar Menjadi Predator Teratas di Pulau Jeju, Ancaman Bagi Manusia
Ilustrasi anjing liar. (Pexels/Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Sekitar 2.000 anjing liar diperkirakan tinggal di pegunungan dan perbukitan Pulau Jeju, menjadi predator teratas di pulau itu, sebuah penelitian menunjukkan, Selasa.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penyelamatan Satwa Liar Universitas Nasional Jeju, pada 1 April hingga 15 Desember lalu, sekitar 1.626 hingga 2.168 anjing liar diperkirakan hidup di daerah pegunungannya, antara 300 meter hingga 600 meter di atas. permukaan laut.

Pusat penyelamatan mendefinisikan seekor anjing liar sebagai "anjing yang pernah dimiliki oleh orang-orang tetapi hilang atau ditinggalkan, dan telah datang untuk hidup dan berkembang biak di pegunungan dan ladang." Keturunan hewan juga didefinisikan sebagai "liar."

Mengutip Korea Times 29 Desember, perkiraan jumlah anjing liar didasarkan pada berapa banyak hewan yang ditangkap di perbukitan dan pegunungan dalam jarak 300 meter hingga 600 meter. Serta analisis lingkungan di wilayah yang menghubungkan Gunung Halla dan wilayah desa dataran rendah pesisir.

Menjadi masalah, anjing liar telah menjadi predator puncak pulau itu, tidak hanya menyerang ternak tetapi juga menjadi ancaman bagi pejalan kaki dan penduduk di daerah tersebut, menurut pusat tersebut.

anjing liar
Ilustrasi anjing liar. (Pixabay/TheOtherKev)

Pada Bulan Juni tahun lalu, enam anjing liar menyusup ke sebuah peternakan sapi di Hallim-eup, menewaskan empat anak sapi berusia tiga bulan.

Anjing liar sering menyerang ternak di Pulau Jeju. Antara 2018 dan 2020, hampir 700 ayam, 170 bebek, sembilan sapi, lima anak sapi, dan satu anak kuda dibunuh oleh predator.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jeju telah mengambil tindakan pencegahan sejak Juli tahun lalu, seperti memasang perangkap di daerah di mana anjing liar sering ditemukan. Sebanyak 93 ditangkap pada paruh kedua tahun 2020 saja.

Sementara, pusat menyarankan agar pemerintah provinsi mengambil berbagai tindakan tambahan, seperti mencegah anjing peliharaan dibawa ke alam liar, menerapkan sistem pendaftaran hewan, mempromosikan adopsi hewan terlantar dan mensterilkan anjing. Langkah lain yang mungkin dilakukan untuk mengurangi populasi anjing liar adalah dengan menetapkan mereka sebagai hewan liar berbahaya yang dapat diburu.