Bagikan:

JAKARTA - Hubungan Belarusia dan Rusia kian mesra di tengah ketegangan perbatasan Ukraina, dengan pemimpin kedua negara sepakat untuk melakukan latihan militer hingga pengembangan pesawat terbang bersama.

Dalam pertemuan Rabu kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan rencana kedua negara untuk menggelar latihan militer bersama awal tahun depan.

"Seperti yang Anda duga, kami akan mengadakan (latihan) militer dan menyetujui tanggal mereka, pada Bulan Februari atau Maret, ketika mereka memutuskan," jelasnya mengomentari pernyataan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di awal pertemuan, dikutip dari TASS 30 Desember.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Lukashenko meminta Putin untuk tidak menghentikan kerja sama di bidang militer dan industri pertahanan.

"Saya baru saja meminta Anda untuk tidak menghentikan latihan bersama kami, sehingga kami dapat terus mendirikan pusat pelatihan orang-orang kami, pertama-tama, untuk belajar mengoperasikan sistem senjata canggih yang kami beli dari Rusia," sebut Lukashenko.

Seperti yang ditunjukkan Lukashenko, dia tahu bahwa proposalnya untuk mengadakan latihan bersama di wilayah Belarus sedang dipertimbangkan.

"Saya ingin keputusan ini dibuat oleh Anda. Ini akan menguntungkan hubungan Belarus-Rusia," sambungnya.

Selain latihan militer bersama, kedua pemimpin negara tersebut sepakat untuk melanjutkan kerja sama kedua negara dalam pembangunan pesawat.

Presiden Lukashenko berterima kasih kepada Presiden Putin, atas fakta pihak Rusia mendukung kerja sama dalam industri pesawat terbang.

"Kami memiliki pabrik sipil dan militer di industri konstruksi pesawat, kami dapat melakukan banyak kerja sama, terutama karena mereka (proyek semacam itu) diminati oleh industri pesawat Rusia," ujar Presiden Lukashenko.

"Tentu saja. Mengikuti hasil pertemuan kami (ini akan) perintah lain kepada pemerintah," sebut Presiden Putin menimpalik koleganya tersebut.