Tidak Pernah Bahas Serangan ke Ukraina dengan Presiden Putin, Presiden Lukashenko Sebut Barat Takut-takuti Dunia
Presiden Belarusia Alexander Lukashensko bersama Presiden Rusia Vladimir Putin. (Sumber: Kremlin.ru)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Belarusia menegaskan dirinya tidak pernah membahas serangan apa pun terhadap Ukraina, saat berbicara dengan sahabatnya Presiden Rusia.

Ini disampaikan oleh Presiden Alexander Lukashenko saat menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, Jumat kemarin.

"Momok militer-politik telah memimpin melalui upaya mitra Barat kami," katanya, seperti dikutip dari TASS 19 Februari.

Lebih jauh Presiden Lukashenko mengataakan, Barat tidak mungkin berhasil.

"Mereka kalah di babak pertama. Mereka sekarang, seperti yang saya lihat, memulai putaran kedua, menakut-nakuti seluruh dunia dengan mengatakan kami akan menyerang Ukraina besok, mengepungnya, menghancurkannya, dan seterusnya," papar Lukashenko.

"Meskipun kami tidak memiliki rencana (ini) ketika kami membahas masalah ini," sambung Presiden Lukashenko.

Kendati demikian, Ia mengungkapkan Rusia dan Belarus akan terus mengadakan latihan militer. Lukashenko mengatakan, dia menghadiri latihan militer bersama kedua negara sehari sebelumnya.

"Kami akan mengajari orang-orang untuk berperang. Tidak ada jalan lain. Saya melihat unit Rusia dan Belarusia. Ada banyak orang asing. Sangat mengesankan," ungkapnya.

Saat pertemuan ditutup, presiden Belarusia mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk melakukan pembicaraan tatap muka.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Putin menerima kunjungan Presiden Lukashenko di Kremlin, kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Ia mengkritik sekaligus menyindir, sanksi Barat terhadap Rusia, serta terhadap Belarusia, akan diterapkan dalam hal apa pun, alasan untuk ini akan ditemukan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada konferensi pers setelah pembicaraan dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

"Sanksi akan dikenakan dalam hal apa pun. Apakah mereka memiliki alasan hari ini, misalnya, sehubungan dengan peristiwa di Ukraina, atau tidak ada alasan seperti itu, akan ditemukan, karena tujuannya berbeda, dalam hal ini tujuannya adalah untuk memperlambat perkembangan Rusia dan Belarusia," ujar Presiden Rusia

"Dengan tujuan ini, akan selalu ada alasan untuk memberlakukan pembatasan tidak sah tertentu, dan ini tidak lebih dari persaingan tidak sehat," tambahnya.

Presiden Putin menggaris bawahi, tekanan sanksi benar-benar tidak sah.