Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin telah memerintahkan kelompok penyerang kapal induk Angkatan Laut AS, untuk tinggal di wilayah Laut Mediterania daripada pindah ke Timur Tengah, di tengah kekhawatiran tentang penumpukan ribuan tentara Rusia di dekat perbatasan Ukraina.

Seorang pejabat pertahanan mengatakan Selasa, perubahan jadwal kapal induk USS Harry S. Truman (CVN-75) selaku pemimpin kelompok penyerang dan lima kapal perang Amerika yang menyertainya, mencerminkan perlunya kehadiran yang terus-menerus di Eropa.

"Hal ini diperlukan untuk meyakinkan sekutu dan mitra AS di kawasan itu," kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rincian pengerahan militer, mengutip Associated Press 29 Desember.

AS dan sekutu Barat telah menyaksikan penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina hingga sekitar 100.000 personil, memicu kekhawatiran bahwa Moskow sedang bersiap untuk menyerang tetangganya itu.

Rusia mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina pada 2014 dan tak lama setelah itu memberikan dukungannya di belakang pemberontakan separatis di timur negara itu.

Selama lebih dari tujuh tahun, pertempuran telah menewaskan lebih dari 14.000 orang dan menghancurkan jantung industri Ukraina, yang dikenal sebagai Donbas.

Sementara, Rusia telah membantah niat meluncurkan invasi baru dan sebaliknya menuduh Ukraina menetas rencana untuk mencoba menggunakan kekuatan untuk merebut kembali kendali atas wilayah yang dikuasai oleh pemberontak yang didukung Moskow. Ukraina sendiri juga menyanggah klaim itu.

Untuk diketahui, kelompok penyerang Truman mencakup lima kapal AS, terdiri dari kapal penjelajah USS San Jacinto dan kapal perusak peluru kendali USS Cole, USS Bainbridge, USS Gravely dan USS Jason Dunham. Juga bersama mereka adalah fregat Angkatan Laut Kerajaan Norwegia HNoMS Fridtjof Nansen.

Kapal induk USS Harry S. Truman (CVN-75) meninggalkan pelabuhan asalnya di Norfolk, Virginia, pada 1 Desember, dan memasuki Laut Mediterania pada 14 Desember. Sedianya, kapal induk tersebut dijadwalkan untuk melanjutkan pelayarannya ke wilayah Teluk.