McDonald's Gugat Mantan CEO untuk Membayar Kembali Pesangon Sekitar 105 Juta Dolar AS
Ilustrasi McDonalds. (Wikimedia Commons/Crusier)

Bagikan:

JAKARTA - Waralaba gerai makanan siap saji McDonald's telah menyelesaikan gugatan terhadap mantan CEO Steve Easterbrook, memaksa eksekutif itu untuk membayar kembali paket pesangonnya lebih dari 100 juta dolar Amerika Serikat.

Easterbrook dipecat pada 2019, setelah dewan raksasa makanan cepat saji itu memutuskan dia melanggar kebijakan perusahaan dengan menunjukkan 'penilaian buruk yang melibatkan hubungan suka sama suka baru-baru ini dengan seorang karyawan.' Pada Agustus 2020, McDonald's mengajukan gugatan terhadap Easterbrook karena berbohong kepada dewan tentang sejauh mana hubungannya dengan karyawan.

Dalam pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS pada Hari Kamis, McDonald's mengkritik Easterbrook karena 'kesalahan, kebohongan, dan upayanya untuk menghalangi penyelidikan atas tindakannya' dan bahwa penyelesaiannya adalah jalan terbaik ke depan.

"Penyelesaian ini meminta pertanggungjawaban Steve Easterbrook atas kesalahannya yang jelas, termasuk cara dia mengeksploitasi posisinya sebagai CEO," sebut Ketua Dewan Direksi McDonald's Enrique Hernandez Jr. dalam pengarsipan, mengutip CNN 16 Desember. "Resolusi menghindari proses pengadilan yang berlarut-larut dan memungkinkan kami untuk bergerak maju."

Easterbrook mengakui dalam pengajuan SEC, dia "kadang-kadang gagal untuk menegakkan nilai-nilai McDonald's dan memenuhi tanggung jawab tertentu saya sebagai pemimpin perusahaan." Dia juga meminta maaf kepada dewan, mantan rekan kerja dan pemegang waralaba dan pemasok perusahaan.

Jumlah total paket pesangonnya adalah 105 juta dolar AS dalam bentuk tunai dan saham atau sekitar Rp1.510.493.250.000. Namun, tidak jelas berapa banyak dari itu saham atau uang tunai.

Gugatan McDonald's menyatakan perusahaan itu diberitahu tentang hubungan lain Easterbrook dengan karyawan pada bulan Juli, dan membuka penyelidikan baru yang menemukan bukti tiga hubungan seksual.

Bukti untuk hubungan tersebut, menurut gugatan itu, datang dalam bentuk "puluhan foto dan video telanjang, sebagian telanjang, atau eksplisit secara seksual dari berbagai wanita," termasuk foto-foto tiga karyawan. Easterbrook diduga melampirkan gambar ke email yang dia kirim dari pekerjaannya ke akun pribadinya.