Rusia Luncurkan Prototipe Penerbangan Pertama Generasi Baru Drone Serang Berat Siluman S-70 Okhotnik
Ilustrasi drone serang berat S-70 Okhotnik. (Sumber: United Aircraft Corporation Press Service via TASS)

Bagikan:

JAKARTA - Prototipe penerbangan pertama dari drone serang berat S-70 'Okhotnik' ('Hunter') Rusia yang canggih, diluncurkan di Novosibirsk Aviation Enterprise, sementara persiapan penerbangan debut drone tersebut tengah dipersiapkan, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexey Krivoruchko mengatakan pada Hari Selasa.

"Peluncuran drone menandakan akhir dari perakitan item secara keseluruhan dan perlengkapannya, dengan semua peralatan onboard yang diperlukan sesuai dengan persyaratan untuk pesawat. Dan peralihan ke tes darat yang komprehensif untuk mempersiapkan penerbangan debutnya," jelasnya mengutip TASS 14 Desember.

Wakil Menteri Pertahanan Rusia yang sedang dalam perjalanan kerja ke Novosibirsk, memeriksa langkah pemenuhan rencana pengadaan pertahanan di Novosibirsk Aviation Enterprise. Ia mengawasi peluncuran prototipe penerbangan drone Okhotnik pertama dan memeriksa proses perakitan prototipe kedua drone.

"United Aircraft Corporation dari perusahaan negara bagian Rostec meluncurkan drone S-70 ‘Okhotnik’ yang dilengkapi dengan nozzle jet datar," sebut Rostec, mengomentari peluncuran drone tersebut.

"Okhotnik baru memiliki fitur nozzle dorong datar sebagai fitur utamanya, yang mengurangi tanda radarnya," terang CEO Rostec Sergey Chemezov seperti dikutip.

Seperti yang ditunjukkan oleh CEO United Aircraft Corporation (UAC) Yury Slyusar, pekerjaan di bawah program Okhotnik adalah bidang utama bagi Perusahaan Sukhoi dan UAC.

"Hari ini kami melakukan semua upaya untuk menyelesaikan uji coba sesegera mungkin dan meluncurkan produksi serial," ujar kepala eksekutif.

drone okhotnik
Ilustrasi drone serang berat S-70 Okhotnik. (Wikimedia Commons/Geektrooper)

Drone S-70 'Okhotnik' yang dikembangkan oleh Biro Desain Sukhoi menampilkan teknologi siluman dan desain sayap terbang (tanpa ekor), yang mengurangi tanda radarnya.

Menurut data sumber terbuka, drone memiliki berat lepas landas 20 ton dan dapat mengembangkan kecepatan sekitar 1.000 km/jam. Pengiriman serial drone ke pasukan akan dimulai dari 2024.

Sebelumnya, Drone serang berat Okhotnik melakukan penerbangan debutnya pada 3 Agustus 2019. Penerbangan berlangsung lebih dari 20 menit di bawah kendali operator. Pada 27 September 2019, Okhotnik melakukan penerbangan bersama dengan jet tempur generasi kelima Su-57. Drone tersebut bermanuver di udara dalam mode otomatis pada ketinggian sekitar 1.600 meter dan penerbangannya berlangsung selama 30 menit.

Biro Desain Motor dari Asosiasi Produksi Bangunan Motor Ufa (bagian dari United Engine Corporation), yang terlibat dalam pengembangan mesin untuk drone baru sebelumnya melaporkan, versi kedua Okhotnik akan dilengkapi dengan pendorong dengan nosel datar baru.

Seperti yang dijelaskan oleh para insinyur perusahaan, nosel datar yang dihasilkan oleh printer 3D akan mengurangi pantulan sinyal drone untuk rudal pencari panas musuh.

Seperti yang dikatakan UAC sebelumnya kepada TASS, drone terbaru akan mampu beroperasi bersama dengan pesawat tempur generasi kelima Su-57. Drone Okhotnik akan dapat menyerang target udara dan darat sebagai bagian dari interaksi jaringan-sentris dengan pesawat tempur, katanya.

Sebuah sumber di industri pembuatan pesawat dalam negeri sebelumnya mengatakan kepada TASS, seorang pilot jet tempur generasi kelima Sukhoi Su-57 akan secara bersamaan mengoordinasikan operasi empat drone serang berat Okhotnik terbaru. Selain itu, sekelompok drone kemungkinan besar akan dikendalikan dari versi dua kursi khusus Su-57 yang baru.

Menurut data Kementerian Pertahanan Rusia, selama penerbangan bersama pertamanya dengan pesawat tempur Su-57, pesawat tak berawak Okhotnik beroperasi dalam mode otomatis dengan konfigurasi penuhnya, memasuki area peringatan pertempuran udara. Selama penerbangan bersama, Su-57 dan Okhotnik menguji perluasan bidang radar pesawat tempur, mengeluarkan data akuisisi target untuk menggunakan senjata yang diluncurkan dari udara.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan pada Bulan Agustus, pekerjaan pada drone serang berat Okhotnik diharapkan akan selesai pada tahun 2022. Peluang akan muncul pada saat itu untuk menandatangani kontrak jangka panjang untuk pengiriman drone paling canggih ini ke pasukan Rusia.

Terkait