Kontak dengan Penumpang Positif COVID-19 di Pesawat dari UEA, PM Israel Naftali Bennett Jalani Karantina
Menlu dan Kerja Sama Internasional UEA Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan menyambut kedatangan PM Israel Naftali Bennett di Abu Dhabi, UEA. Sumber: WAM/Hatem Mohamed/Tariq alfaham)

Bagikan:

JAKARTA - Seseorang yang terinfeksi virus corona melakukan perjalanan dari Uni Emirat Arab (UEA) ke Israel dengan pesawat yang sama, dengan Perdana Menteri Naftali Bennett dan delegasinya, kata Kantor Perdana Menteri.

PM Bennett dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan bertemu pada Hari Senin untuk pertama kalinya. PM Bennett yang langsung kembali ke Israel, memasuki isolasi pada Senin malam, mengutip The Jerusalem Post 14 Desember.

Perdana menteri dan delegasinya sudah dikarantina ketika diberitahu tentang adanya penumpang positif COVID-19. PM Bennett dan rombongan langsung menjalani ts PCR di bandara, dijadwalkan untuk melakukan tes lagi pada Hri Rabu, sesuai dengan peraturan perjalanan yang berlaku di Israel.

Masih belum diketahui apakah penumpang tersebut membawa varian Omicron atau varian lainnya. Sampelnya masih perlu disaring secara genetik.

Setelah mengetahui tentang kasus positif, PMO menghubungi Kementerian Kesehatan untuk instruksi terperinci.

PM Bennett telah menerima vaksinasi COVID-19 tiga kali, mengikuti semua pembatasan virus corona selama perjalanannya, kata kantornya.

Kabar penumpang yang terinfeksi datang ketika negara itu mengalami sedikit peningkatan kasus harian baru, di tengah kekhawatiran varian Omicron yang masuk ke Israel dua minggu lalu. Varian ini dikenal lebih menular dan lebih tahan vaksin daripada pendahulunya varian Delta.

Untuk diketahui, Israel mencatat 744 kasus infeksi baru yang didiagnosis pada Hari Minggu, kata Kementerian Kesehatan, Senin. Pada hari yang sama pekan lalu, hanya ada 495 kasus baru. Namun, jumlah kasus serius terus menurun. Ada 90 kasus serius pada Senin pagi, termasuk 48 yang diintubasi.