Lakukan Boikot Diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, PM Australia Singgung Dugaan Pelanggaran HAM
PM Australia Scott Morrison. (Wikimedia Commons/Australian Embassy Jakarta)

Bagikan:

JAKARTA - Pejabat pemerintah Australia tidak akan menghadiri Olimpiade Musim Dingin yang akan diadakan di Beijing tahun depan, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pada Hari Rabu, bergabung dengan Amerika Serikat dengan boikot diplomatik acara tersebut.

PM Morrison mengatakan, Pemerintah China belum melakukan upaya untuk menanggapi beberapa masalah yang diangkat oleh Australia termasuk, dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

"Jadi tidak mengherankan karena pejabat pemerintah Australia tidak akan pergi ke China untuk pertandingan itu (olimpiade). Namun atlet Australia akan pergi," ujar PM Morrison kepada wartawan di Sydney, mengutip Reuters 8 Desember.

Sebelumnya, Amerika Serikat mengatakan pejabat pemerintahnya akan memboikot Olimpiade Beijing karena 'kekejaman' hak asasi manusia China, hanya beberapa minggu setelah pembicaraan yang bertujuan meredakan ketegangan hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia.

Sementara, China mengatakan Amerika Serikat akan "membayar harga" untuk keputusannya, memperingatkan tindakan balasan sebagai tanggapan tetapi tidak memberikan rincian.

PM Morrison mengatakan, keputusan Rabu datang karena perjuangan Australia untuk membuka kembali saluran diplomatik dengan China untuk membahas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah barat jauh Xinjiang, serta langkah Beijing melawan impor Australia.

Sementara itu, seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Canberra, ibu kota Australia, mengatakan beberapa politisi Australia terlibat dalam sikap politik.

"Kesalahan atas kesulitan hubungan China-Australia saat ini terletak tepat di pihak Australia," tambah juru bicara itu dalam sebuah pernyataan online.

Kendati demikian, Komite Olimpiade Australia mengatakan boikot tidak akan berdampak pada persiapan atlet untuk Olimpiade, menambahkan bahwa "opsi diplomatik" adalah masalah pemerintah.

Pemerintahan Presiden Joe Biden mengutip apa yang disebut Amerika Serikat sebagai genosida terhadap minoritas Muslim di wilayah Xinjiang China. China menyangkal semua pelanggaran hak.

Adapun China menentang boikot diplomatik AS, kata seorang juru bicara kementerian luar negeri pada Hari Selasa.

"Amerika Serikat akan membayar harga untuk tindakan kelirunya. Mari kita semua menunggu dan melihat," tukas juru bicara Zhao Lijian dalam jumpa pers.

Ditanya apakah China akan mempertimbangkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade pada 2028 di Los Angeles, Zhao mengatakan boikot AS telah "merusak fondasi dan suasana" pertukaran olahraga dan kerja sama di Olimpiade. Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2028 di Los Angeles dan sedang bersiap untuk menawar Olimpiade Musim Dingin 2030 di Salt Lake City.

Untuk diketahui, hubungan antara Australia dan mitra dagang utamanya, China, sedang surut setelah Canberra melarang Huawei Technologies dari jaringan broadband 5G-nya pada 2018, serta desakan penyelidikan independen tentang asal-usul COVID-19. Sebagai balasan, Beijing menanggapi dengan tarif pada komoditas Australia seperti jelai, daging sapi, batu bara, dan anggur.