JAKARTA – Efek keributan antar organisasi masyarakat (ormas) di wilayah Joglo, Kembangan Jakarta Barat, sejumlah posko ormas (gardu) berubah menjadi musala guna memberikan rasa aman dan tenang kepada warga.
"Ada yang kita alihfungsikan seperti di RW 3 itu ada pos FBR kita alihfungsikan sebagai musala dan menjadi majelis taklim," kata Kapolsek Kompol Khoiri kepad wartawan, Selasa 7 Desember.
Total ada 15 posko ormas yang akan dialihfungsikan sebagai rumah ibadah. Ke-15 posko tersebut dialihfungsikan sebagai rumah ibadah berdasarkan persetujuan dari pihak ormas.
Selain itu, pihaknya juga tengah menurunkan bendera lambang ormas yang tertempel di kawasan Kembangan.
Bendera ormas hanya boleh berkibar dalam kurun waktu tiga hari selama menggelar acara tertentu. Jika tidak ada kegiatan apapun, bendera ormas harus diturunkan berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
BACA JUGA:
"Hari ini sudah 30-an bendera kita turunkan. Kegiatan ini tidak ada tenggat waktu, jadi akan terus bergulir," kata dia.
Khoiri berharap upaya ini dapat meredam ormas yang sebelumnya bertikai sehingga warga bisa hidup aman dan tenang.
Sebelumnya, keributan antara dua ormas terjadi di kawasan Joglo pada Minggu 14 November. Pertikaian yang terjadi pada malam hari itu berujung kepada tewasnya satu anggota ormas berinisial DA (27).
Polisi pun melakukan penyelidikan hingga akhir berhasil menangkap satu tersangka berinisial NZ. NZ ditangkap petugas saat sedang beraktivitas di kawasan Jakarta Selatan.
Dari tangan tersangka tersebut, polisi menyita beberapa barang bukti seperti baju yang dikenakan saat peristiwa terjadi, sepeda motor hingga senjata tajam.