Bagikan:

JAKARTA – Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Deonijiu De Fatima mengatakan, pihaknya akan melakukan penertiban pos komando (posko) hingga bendera-bendera organisasi masyarakat (ormas) sebagai bentuk pencegahan agar tidak terjadi gesekan antar kelompok yang sering terjadi di Tangerang.

"Ke depan kami akan menertibkan fasilitas-fasilitas, simbol-simbol, daripada ormas ini kami tertibkan," ujar Deonijiu, Minggu 28 November.

Deonijiu mengaku, Polres Metro Tangerang Kota sudah sering memanggil para pimpinan ormas untuk memediasi dua kelompok yang kerap ribut. Namun, Deonijiu tidak memungkiri bahwa masih terdapat ormas yang terlibat bentrok.

"Itu sudah sering kami lakukan, aksi damai oleh pimpinan-pimpinan mereka kami laksanakan di Polres sudah sering sekali," terang Denoijiu.

"Setiap peristiwa mereka datang membuat aksi damai, setiap peristiwa kami panggil aksi damai. Tapi pelaksanaannya ya begini-begini saja," sambungnya.

Polisi sebelumnya telah menangkap lima orang dari kedua ormas yang terlibat bentrokan di kawasan Pasar Lembang, Jalan Raden Fatah, Ciledug, Jumat 19 November, malam.

"Sementara ada lima (orang) dan bisa berkembang jadi banyak," terang Deonijiu, Sabtu 20 November.

Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata tajam. Adapun antara dua ormas tersebut bermula ketika salah satu ormas merayakan ulang tahun seseorang dengan cara konvoi ke jalan. Dalam perjalanan konvoi, ormas tersebut bertemu dengan ormas lain lalu terjadi cekcok mulut yang berujung pada bentrok.