Bagikan:

JAKARTA - Tahun 2021 merupakan tahun terberat secara ekonomi bagi seluruh neagra di dunia. Penyumbatan rantai pasokan dan perubahan permintaan konsumen telah mendorong biaya hidup di banyak kota terbesar kita, menurut penelitian baru yang diterbitkan awal bulan ini, serta inflasi tercatat paling cepat selama lima tahun terakhir.

Satu kota telah mengalami perubahan yang lebih cepat daripada kebanyakan kota, melompat dari peringkat kelima ke peringkat pertama dalam indeks Biaya Hidup Sedunia tahun ini yang dirilis oleh Economist Intelligence Unit (EIU).

Mengutip CNN 1 Desember, Kota Tel Aviv di Israel menduduki peringkat pertama untuk pertama kalinya status kota termahal di dunia. Tel Aviv menyalip pemimpin tahun lalu Paris, yang sekarang berada di posisi kedua dengan Singapura, menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi tahun 2021.

EIU mengaitkan kenaikan tajam Tel Aviv pada indeks dengan kenaikan harga bahan makanan dan transportasi, serta kekuatan nilai tukar shekel Israel terhadai dolar Amerika Serikat.

Barang dan jasa sehari-hari

Indeks Biaya Hidup Sedunia 2021 melacak biaya hidup di 173 kota global, bertambah 40 kota lebih banyak dibanding tahun lalu, membandingkan harga lebih dari 200 produk dan layanan sehari-hari.

ilustrasi osaka
Ilustrasi Osaka, Jepang. (Wikimedia Commons/Dabikun)

Data survei yang telah dilakukan selama lebih dari tiga dekade ini dikumpulkan oleh tim peneliti global EIU setiap Bulan Maret dan September.

Indeks tersebut dibandingkan dengan harga di New York City, sehingga kota-kota dengan mata uang yang lebih kuat terhadap dolar Amerika Serikat kemungkinan akan tampil lebih tinggi dalam peringkat.

Zurich dan Hong Kong masing-masing berada di peringkat empat dan lima, setelah memegang posisi teratas tahun lalu bersama Paris. New York, Jenewa, Kopenhagen, Los Angeles dan Osaka melengkapi 10 besar lainnya.

Peringkat peringkat atas terus didominasi oleh kota-kota Eropa dan Asia maju. Sementara, kota-kota dengan peringkat terendah terutama di Timur Tengah, Afrika dan bagian Asia yang kurang kaya.

Masalah pandemi

Dalam laporan tersebut EIU juga mengatakan, rata-rata, harga barang dan jasa yang tercakup dalam indeks telah meningkat sebesar 3,5 persen Year on Year dalam mata uang lokal, dibandingkan dengan peningkatan hanya 1,9 persen kali tahun lalu.

Masalah rantai pasokan global yang banyak dilaporkan telah berkontribusi pada kenaikan harga dan pandemi COVID-19, serta pembatasan sosial masih memengaruhi produksi dan perdagangan di seluruh dunia. Dengan varian Omicron virus corona baru yang saat ini menyebabkan kekhawatiran yang meluas, masalah ini tidak akan hilang dengan cepat.

Naiknya harga minyak mendorong kenaikan 21 persen dalam harga bensin tanpa timbal, lapor EIU, tetapi ada juga kenaikan harga yang besar di kategori rekreasi, tembakau dan perawatan pribadi.

ilustrasi paris
Ilustrasi Paris, Prancis. (Wikimedia Commons/Pedro Szekely)

Kota dengan peningkatan tertinggi pada tahun 2021 adalah Kota Teheran di Iran, yang melonjak 50 peringkat dari peringkat 79 ke peringkat 29, karena sanksi Washington mengakibatkan kekurangan dan harga yang lebih tinggi.

Sementara, Kota Damaskus Suriah sekali lagi menempati peringkat sebagai kota termurah di dunia, karena ekonominya yang dilanda perang terus berjuang. Damaskus dan Teheran menderita inflasi yang sangat tinggi pada tahun 2021, seperti halnya Caracas di Venezuela dan Buenos Aires di Argentina.

Terpisah, Upasana Dutt, kepala Biaya Hidup Seluruh Dunia di EIU, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Meskipun sebagian besar ekonomi di seluruh dunia sekarang pulih ketika vaksin COVID-19 diluncurkan, banyak kota besar masih melihat lonjakan kasus, yang mengarah ke pembatasan sosial. Ini telah mengganggu pasokan barang, yang menyebabkan kelangkaan dan harga yang lebih tinggi.

Kita dapat melihat dengan jelas dampaknya dalam indeks tahun ini, dengan kenaikan harga bensin yang sangat mencolok. Namun tidak semua kota mengalami kenaikan harga. Banyak kota yang berada di peringkat terbawah kami melihat harga mandek atau bahkan jatuh, sebagian karena mata uang mereka melemah terhadap dolar AS.

"Selama tahun mendatang, kami berharap untuk melihat biaya hidup meningkat lebih jauh di banyak kota karena upah meningkat di banyak sektor. Namun, kami juga mengharapkan bank sentral menaikkan suku bunga, dengan hati-hati, untuk membendung inflasi. Jadi kenaikan harga harus mulai moderat dari level tahun ini," tandasnya.

Kota Termahal di Dunia untuk Ditinggali 2021

1. Tel Aviv, Israel

2. (tie) Paris, France

3. (tie) Singapore

4. Zurich, Switzerland

5. Hong Kong

6. New York City, New York

7. Geneva, Switzerland

8. Copenhagen, Denmark

9. Los Angeles, California

10. Osaka, Japan

11. Oslo, Norway

12. Seoul, South Korea

13. Tokyo, Japan

14. (tie) Vienna, Austria

15. (tie) Sydney, Australia

16. Melbourne, Australia

17. (tie) Helsinki, Finland

18. (tie) London, UK

19. (tie) Dublin, Ireland

20. (tie) Frankfurt, Germany

21. (tie) Shanghai, China