Bagikan:

JAKARTA - Perang Rusia-Ukraina dan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, turut memengaruhi kenaikan biaya kebutuhan hidup secara global di dunia.

Menurut Indeks Biaya Hidup Sedunia tahun ini, yang dirilis oleh Economist Intelligence Unit (EIU), biaya hidup rata-rata naik 8,1 persen pada tahun 2022.

"Perang di Ukraina, sanksi Barat terhadap Rusia dan kebijakan nol-COVID China telah menyebabkan masalah rantai pasokan, yang dikombinasikan dengan kenaikan suku bunga dan pergeseran nilai tukar, telah mengakibatkan krisis biaya hidup di seluruh dunia," Upasana Dutt, kepala biaya hidup dunia di EIU, mengatakan dalam sebuah pernyataan media, seperti melansir CNN 1 Desember.

Kami dapat dengan jelas melihat dampaknya dalam indeks tahun ini, dengan kenaikan harga rata-rata di 172 kota dalam survei kami menjadi yang terkuat yang pernah kami lihat dalam 20 tahun di mana kami memiliki data digital. Kenaikan harga bensin di kota-kota sangat kuat (seperti tahun lalu), tetapi makanan, utilitas, dan barang-barang rumah tangga semuanya menjadi lebih mahal bagi penduduk kota," paparnya.

hong kong
Hong Kong. (Unsplash/Spencer Chow)

Jadi, di tahun yang mahal, kota mana yang paling mahal untuk ditinggali?

EIU, yang melacak pengeluaran sehari-hari di 172 kota di seluruh dunia, berbasis di London. Ibu kota Inggris turun secara signifikan dalam daftar tahun ini, mendarat di posisi ke-27.

Ada empat kota Eropa dalam 10 besar. Zurich yang berada di peringkat keenam menjadi yang tertinggi, dengan Paris, Kopenhagen dan sesama kota Swiss, Jenewa, melengkapi sisanya.

Penyebab paling signifikan dari kenaikan harga di Eropa Barat adalah kenaikan harga gas, akibat dari perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina dan wilayah tersebut mencoba mencari sumber gas alternatif. Harga satu liter bensin telah naik 22 persen dibandingkan periode tahun lalu.

Tidak mengherankan, kota-kota Rusia seperti Moskow dan St. Petersburg sama-sama mengalami kenaikan biaya hidup yang signifikan. Sementara, ibu kota Ukraina, Kyiv, tidak dianalisis tahun ini.

Selain biaya bahan bakar, salah satu faktor yang dikutip oleh EIU adalah nilai Euro yang tidak merata, yang digunakan oleh beberapa tetapi tidak semua kota di Eropa dalam daftar tahun ini, Inggris menggunakan pound dan Swiss memiliki franc.

Tiga kota lain di Eropa, Stockholm, Lyon dan Luksemburg juga tidak masuk daftar.

tel aviv
Tel Aviv, Israel. (Unsplash/Shai Pal)

Sementara itu, posisi kota dengan biaya hidup tertinggi tahun ini diduduki bersama New York, Amerika Serikat dengan Singapura. Pada perhitungan tahun lalu, New York berada di posisi keenam.

Dua kota metropolitan Amerika lainnya juga masuk 10 besar, yakni Los Angeles berada di urutan keempat dengan Hong Kong dan San Francisco di urutan kedelapan.

Secara total, 22 dari 172 kota yang dilacak EIU setiap tahun berada di AS, termasuk Portland, Boston, Chicago dan Charlotte. Setiap orang dari 22 orang itu mengalami kenaikan inflasi tahun ini.

Sedangkan juara tahun lalu, Tel Aviv, turun ke posisi ketiga.

Untuk membuat daftar, EIU membandingkan lebih dari 400 harga individu di lebih dari 200 produk dan layanan di 172 kota. Mereka mensurvei berbagai bisnis, baik kelas atas maupun kelas bawah, untuk mengetahui berapa banyak harga yang berfluktuasi selama setahun terakhir.

Perusahaan lain, firma mobilitas global ECA International, menerbitkan peringkatnya sendiri untuk kota-kota termahal di dunia setiap tahun. Daftar ECA menggunakan metodologi yang sedikit berbeda, melihat pengeluaran sehari-hari seperti sewa dan biaya angkutan umum dan tidak memasukkan produk mewah dalam perhitungannya.

Daftarnya, yang diterbitkan pada Bulan Juni, memberi Hong Kong gelar kota termahal untuk tahun ketiga berturut-turut dan New York di urutan kedua. Namun, daftar ECA sangat condong ke kota-kota besar di Asia, karena Seoul, Shanghai dan pusat kota Asia Timur lainnya semuanya masuk dalam 10 besar.

Daftar EIU mengacu pada harga di New York City, oleh karena itu kota-kota dengan mata uang yang lebih kuat terhadap dolar AS cenderung tampil lebih tinggi di peringkat.

10 Kota Termahal di Dunia untuk Ditinggali Tahun 2022

1. New York dan Singapura

3. Tel Aviv, Israel

4. Hong Kong dan Los Angeles

6. Zürich, Swiss

7. Jenewa, Swiss

8. San Fransisco, California

9. Paris, Prancis

10. Kopenhagen, Denmark