JAKARTA - Sejumlah maskapai internasional menangguhkan layanan penerbangan dengan rute Tel Aviv setelah saling balas serangan antara kelompok Hamas dan militer Israel, mengatakan mereka menunggu kondisi keselamatan membaik sebelum melanjutkan penerbangan.
Militan Hamas Palestina melancarkan serangan pada Hari Sabtu, memicu balasan dari Israel, berpotensi menyebabkan bentrokan bersenjata berkepanjangan kedua belah pihak.
Pada Hari Minggu, maskapai penerbangan Amerika Serikat United Airlines, Delta Air Lines dan American Airlines, mengatakan mereka telah menangguhkan penerbangan langsung Israel. Begitu pula dengan langkah Air France, melansir Reuters 9 Oktober.
Biasanya, maskapai-maskapai penerbangan Negeri Paman Sam melayani penerbangan langsung dari kota-kota besar seperti New York, Chicago, Washington D.C dan Miami ke Israel.
Dalam sebuah pernyataan, United mengatakan pihaknya telah menjalankan dua penerbangan terjadwal ke Amerika dari Israel pada Sabtu malam dan Minggu pagi, namun telah menghentikan layanan "sampai kondisi memungkinkan untuk melanjutkan penerbangan".
Sedangkan perwakilan Delta mengatakan, penerbangan "telah dibatalkan hingga minggu ini", sementara mereka memantau situasi untuk membuat perubahan jadwal yang diperlukan.
Sementara itu, Hainan Airlines, satu-satunya maskapai Tiongkok yang melayani penerbangan dengan Israel, membatalkan penerbangan antara Tel Aviv dan Shanghai pada Hari Senin, dengan alasan situasi keamanan di Israel.
Maskapai ini juga mengoperasikan penerbangan antara Beijing dan Tel Aviv serta pusat teknologi Shenzhen dan Tel Aviv. Maskapai ini mengatakan akan menyesuaikan rencana penerbangan di masa depan tergantung pada situasinya.
BACA JUGA:
Sedangkan Cathay Pacific mengatakan, pihaknya membatalkan penerbangan antara Hong Kong dan Tel Aviv pada Hari Selasa, akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai penerbangan berikutnya pada hari Kamis.
Adapun di Korea, Maskapai Korean Air mengatakan pihaknya membatalkan penerbangan antara kota pelabuhan Incheon dan Tel Aviv pada Hari Senin, memperkirakan jadwal penerbangan ke depan akan terdampak