Bagikan:

JAKARTA - Sekelompok militer Israel melakukan aksi bakar bendera Lebanon di tengah invasi mereka di Lebanon selatan dengan dalih memerangi kelompok militan Hizbullah.

Militer Israel angkat bicara setelah rekaman aksi bakar bendera itu viral di media sosial pada Sabtu 9 November.

"Kami memandang tindakan beberapa tentara yang membakar bendera Lebanon di Lebanon selatan sebagai pelanggaran perintah, tidak sesuai dengan nilai-nilai pasukan pertahanan, dan tidak sejalan dengan tujuan kegiatan militer kami di Lebanon," kata juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dikutip dari AFP, Minggu 10 November.

Militer Israel membakar bendera Lebanon dengan salah satu di antaranya menyanyikan lagu religi etnis Yahudi.

Namun, klarifikasi militer Israel tidak disertai apakah ada sanksi yang bakal menghukum ulah prajurit mereka saat melakukan invasi darat ke Lebanon tersebut.

Sipil Israel Bakar Bendera Palestina di Belanda

Tanggapan militer Israel ini meluncur tak lama dari aksi pendukung klub sepak bola Israel, Maccabi Tel Aviv yang mencabuti dan membakar bendera Palestina di ibu kota Belanda, Amsterdam.

Suporter Maccabi Tel Aviv itu datang ke Amsterdamu untuk mendukung tim idolanya bertanding melawan tuan rumah Ajax Amsterdam pada laga Liga Europa pada Kamis 7 November malam waktu setempat atau Jumat 8 November WIB.

Namun, alih-alih menonton dan mendukung tim kebanggannya saat bertanding, suporter Maccabi Tel Aviv memprovokasi kekerasan sebelum laga di luar stadion.

Kepolisian Belanda melakukan pengawasan keamanan di lingkungan untuk mencegah kejahatan. (dok. politie.nl)

Suporter Maccabi Tel Aviv merobek bendera Palestina, membakar simbol tersebut, menyanyikan lirik "anti-Arab" serempak, dan menyerang pengemudi taksi di alun-alun utama Kota Amsterdam, Rabu 6 November malam.

"Ratusan pendukung Maccabi Tel Aviv datang ke Amsterdam, mengadakan demonstrasi yang sangat vokal di alun-alun utama sebelum insiden itu, mengibarkan bendera Israel, dan juga menurunkan bendera Palestina," kata jurnalis Al Jazeera, , Step Vaessen, yang melaporkan langsung dari Amsterdam saat kejadian.

Ketegangan meledak saat suporter Maccabi Tel Aviv keluar stadion usai tim idolanya dibantai tanpa balas 5-0 oleh tuan rumah Ajax Amsterdam. Sekelompok orang menggunakan skuter menabrak, memukul, dan menendang suporter Maccabi Tel Aviv saat hendak pulang.

Menurut anggota Dewan Kota Amsterdam, Jazie Veldhuyzen, kekerasan ini dipicu tindakan suporter Israel Maccabi Tel Aviv setelah tiba di Amsterdam dan serangan ke pendukung Palestina sebelum pertandingan.

"Mereka mulai menyerang rumah-rumah orang di Amsterdam dengan bendera Palestina, jadi di situlah sebenarnya kekerasan dimulai," katanya pada Jumat 8 November.

"Sebagai reaksi, warga Amsterdam memobilisasi diri dan melawan serangan yang dimulai pada hari Rabu oleh para perusuh Maccabi,” sambung Veldhuyzen.

Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) menyebutkan, pendukung Maccabi Tel Aviv melakukan sejumlah upaya "penghasutan tercela untuk kekerasan, rasisme anti-Palestina, dan Islamofobia" selagi bertandang ke markas Ajax Amsterdam.

PFA lantas menunggu reaksi nyata FIFA terkait tindakan suporter Maccabi Tel Aviv di Amsterdam dengan banyaknya bukti yang telah beredar.

Akibat ketegangan yang dipicu ulah suporter ini, kepolisian telah menangkap sebanyak 62 orang di Amsterdam. Sementera suporter Maccabi Tel Aviv diselamatkan Pemerintah Israel dengan pengiriman pesawat khusus untuk kepulangan mereka.

Reaksi Netanyahu dan Sekutunya

Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu memandang kejadian yang dialami warganya di Amsterdam mengerikan.

Tanpa mendalami pemicunya, Netanyahu menuntut Pemerintah Belanda dan aparatnya mengambil tindakan tegas dan cepat menangani kerusuhan dan memastikan keselamatan warga Israel.

Ilustrasi polisi anti huru hara berjaga dari kerusuhan antar suporter atau pendukung klub sepak bola. (Unsplash-Omar Ram)

Netanyahu juga memerintahkan Mossad atau badan intelijen Israel menyusun rencana guna mencegah kekerasan dialami warganya saat menghadiri acara-acara di luar negeri.

Senada dengan Israel, sekutunya Amerika Serikat (AS) langsung menuding kerusuhan di Amsterdam bentuk Antisemitisme.

“Kami telah berhubungan dengan pejabat Israel dan Belanda dan menghargai komitmen otoritas Belanda untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku. Kita harus gigih melawan Antisemitisme, di mana pun ia muncul," kata Presiden AS Joe Biden dalam akun X-nya.

Tindakan UEFA?

Sementara UEFA tidak memberikan pernyataannya tegas menyikapi kerusuhan di Amsterdam. UEFA hanya mengutuk insiden itu namun memastikan bakal memeriksa semua laporan resmi untuk pengusutan lebih lanjut yang tidak dijelaskan kapan akan diumumkan.

"UEFA akan memeriksa semua laporan resmi, mengumpulkan bukti yang tersedia, menilainya dan mengevaluasi tindakan lebih lanjut yang sesuai dengan kerangka peraturan yang relevan," demikian pernyataan UEFA.