NTT - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapakan pos pengungsian tambahan untuk mengevakuasi ribuan orang yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi laki-laki.
Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Agus Riyanto mengatakan, berdasarkan data pada Sabtu 9 November, ada 1.049 dari 7 desa yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi
“Sebanyak 1.049 masyarakat dari tujuh desa mulai mengungsi,” kata Agus dalam keterangannya, Minggu, 10 November.
Ia menyebut, bila perlengkapan pendukung juga mulai disiapkan seperti matras, kasur lipat, selimut, perlengkapan kebersihan, perlengkapan memasak, makanan dan minuman, tenaga kesehatan, obat-obatan dan kebutuhan dasar lainnya.
Sementara itu, untuk pemenuhan air bersih, pihaknya tengah mengupayakan dengan menyediakan tandon-tandon air.
“Sejak kemarin sudah mulai berbenah, artinya masing-masing pengungsi tentu dilayani semaksimal mungkin untuk mendapatkan yang layak dan berjalan maksimal,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan bila aktivitas vulkanik mengalami peningkatan yang signifikan pada Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Sehingga Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan perubahan zona rekomendasi yang sebelumnya radius 8 kilometer untuk sektoral barat daya–barat laut menjadi 9 kilometer. Hal ini pun diberlakukan sejak Sabtu, 9 November.
“Artinya masyarakat atau pengunjung tetap tidak diperbolehkan melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari puncak erupsi Gunung Lewotobi Lak-Laki dan radius 9 kilometer untuk sektoral barat daya–barat laut,” tandasnya.