JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyadari bahwa banyak sumur resapan atau drainase vertikal yang sedang bermasalah. Anies menegaskan bahwa penyelesaian masalah ini menjadi tanggung jawab kontraktor sebagai pemegang vendor proyek sumur resapan.
Anies menegaskan Pemprov DKI akan melakukan tindakan tegas berupa penalti kepada kontraktor yang mengerjakan sumur resapan dengan spesifikasi di bawah standar dari yang disepakati.
"Tentu kami akan bertindak tegas jika terjadi permasalahan melalui mekanisme penalti terhadap kontraktor terkait jika terdapat penyimpangan," kata Anies dalam keterangannya, Senin, 6 Desember.
Anies telah menginstruksikan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mengidentifikasi jenis-jenis masalah, kemudian mengambil solusi atas masalah tersebut.
Anies memerintahkan jajarannya menegur para kontraktor untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul sesuai dengan prosedur, sekaligus standar durasi waktu penuntasan permasalahan tersebut.
"Lakukan segera dan panggil semua yang terlibat dalam pembangunan drainase vertikal, termasuk para pelaksana/kontraktor," ucap Anies.
BACA JUGA:
Untuk mencegah agar kesalahan pembuatan sumur resapan tak terulang kembali, Anies memerintahkan Dinas Sumber Daya Air untuk menginfokan agar pembuatan sumur resapan dibuat secara transparan agar publik mengetahui.
"Beri mereka pesan tegas agar proses pengerjaan drainase vertikal sesuai dengan standar, sehingga berfungsi optimal dan tidak mengganggu kepentingan umum, terutama jangan sampai membahayakan orang lain," ujar Anies.
Sebagai informasi, beberapa waktu belakangan, sumur resapan atau drainase vertikal di Ibu Kota menjadi sorotan. Jelang akhir tahun, Pemprov DKI mengebut pembuatan drainase vertikal mencapai 26 ribu titik sampai akhir Desember 2021.
Sayangnya, sejumlah sumur resapan yang dibuat mengalami kerusakan. Salah satunya adalah yang dikeluhkan oleh komika Soleh Solihun. Soleh menyebut pengerjaan Sumur resapan di Jalan Intan, Cilandak, Jakarta Selatan baru dikerjakan sebulan lalu. Ternyata, penutupnya sudah rusak.
Lalu, penutup sumur resapan di Jalan Karang Tengah, Lebak Bulus juga amblas. Sehingga, warga setempat menaruh pot bunga untuk menandai agar pengguna kendaraan bermotor tak melintas, sampai akhirnya diperbaiki.
Kemudian, sumur resapan di Jalan Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan ambles lalu diaspal. Pengaspalan itu dilakukan hingga menutupi sumur resapan yang baru dibuat sebulan lalu tersebut. Kemudian, 23 titik sumur resapan ini dilubangi agar meresap air.