Ketika Pemprov DKI Salahkan Vendor Swasta Saat Sumur Resapan Rusak
Pekerja menyelesaikan pembuatan sumur resapan di kawasan Tebet, Jakarta, Rabu (24/11/2021). (Indrianto Eko Suwarso/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Beberapa waktu belakangan, sumur resapan atau drainase vertikal di Ibu Kota menjadi sorotan. Jelang akhir tahun, Pemprov DKI mengebut pembuatan drainase vertikal mencapai 26 ribu titik sampai akhir Desember 2021.

Sayangnya, sejumlah sumur resapan yang dibuat mengalami kerusakan. Salah satunya adalah yang dikeluhkan oleh komika Soleh Solihun. Soleh menyebut pengerjaan Sumur resapan di Jalan Intan, Cilandak, Jakarta Selatan baru dikerjakan sebulan lalu. Ternyata, penutupnya sudah rusak.

Lalu, penutup sumur resapan di Jalan Karang Tengah, Lebak Bulus juga amblas. Sehingga, warga setempat menaruh pot bunga untuk menandai agar pengguna kendaraan bermotor tak melintas.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Dudi Gardesi menyerahkan tanggung jawab masalah kerusakan sumur resapan kepada vendor swasta yang mengerjakan.

Sebab, selama ini, pembuatan drainase vertikal dikerjakan oleh kontraktor yang menjadi mitra Pemprov DKI sebagaimana hasil lelang. Pemprov DKI menyerahkan anggaran dari APBD kepada kontraktor tersebut.

"Sumur resapan kan masih tanggung jawab pemborong, tanggung jawab vendor. Kalau ada perusahaan konstruksi yang membuat sumur resapan ada yang rusak, ya kita minta perbaiki," kata Dudi kepada wartawan, Kamis, 2 Desember.

Lagipula, Dudi menyebut Pemprov DKI sudah membuat patokan spesifikasi hingga kualitas pengerjaan sumur resapan mengikuti regulasi yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Lalu, pendekatan teknisnya diserahkan kepada vendor yang mengerjakan sumur resapan tersebut, asal kualitasnya sesuai dan tahan beban. "Intinya kalau sudah disana kan harus kekuatan nya bisa menahan beban seperti itu," ucap Dudi.

Harga pembuatan sumur resapan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sempat menjelaskan kisaran harga pembuatan satu sumur resapan. Riza menjelaskan ada dua jenis sumur resapan, yakni tipe buis beton dan tipe modular.

"Untuk Buis Beton harga berkisar di 13,2 juta tipe buis beton berlubang heavy duty, ini harga termahal Adhi Mix. Sedangkan untuk tipe Modular harga berkisar di 7,3 juta per m3 (meter kubik)," ungkap Riza.

Untuk di tahun 2022, Dinas Sumber Daya Air (SDA) akan berfokus dalam drainase vertikal tipe waduk. Sumur resapan ini adalah salah satu tipe yang fungsinya menampungan air hujan.

"Drainase vertikal tipe sumur resapan akan dilaksanakan oleh suku dinas-suku dinas seperti yang sudah dilakukan saat ini," imbuhnya