Dalam Sepekan, Kasus Kematian Akibat COVID-19 di Batam Nihil
Ilustrasi (Foto: Pixabay)

Bagikan:

BATAM - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Batam, Kepulauan Riau, mencatat selama sepekan terakhir tidak terdapat tambahan kasus warga meninggal karena paparan virus corona jenis baru.

Kepala Dinas Kominfo Kota Batam Azril Apriansyah, mengatakan kasus meninggal terakhir pada Selasa, 23 November dan hingga Selasa, 30 November total meninggal tetap 842 orang.

"Tingkat kesembuhan 96,715 persen, tingkat kematian 3,258 persen, dan kasus aktif 0,027 persen," kata pria yang juga juru bicara Satgas COVID-19 Batam itu dalam pesan singkat di Batam, Selasa, 30 November.

Disebutkan, dari 842 kasus meninggal di Batam, 433 di antaranya tanpa komorbid dan 409 lainnya dengan komorbid.

Penyakit komorbid paling tinggi pada kasus kematian COVID-19 adalah diabetes melitus 216 kasus, hipertensi 182 kasus dan pneumonia 104 kasus.

Pada Selasa, 30 November ini, kata dia, nihil tambahan kasus positif COVID-19, nihil pasien sembuh dan nihil pasien meninggal.

Secara kumulatif tercatat 25.841 terkonfirmasi positif COVID-19, sebanyak 24.992 orang di antaranya dinyatakan sembuh, menyisakan tujuh orang yang masih dalam perawatan.

Sementara itu, penyebaran virus corona kini kembali menyebar ke pulau penyangga. Dari tiga kecamatan hinterland, satu di antaranya zona kuning dengan seorang yang positif COVID-19, yaitu Belakangpadang, sedangkan dua kecamatan hinterland lainnya zona hijau, yaitu Galang dan Bulang.

Di pulau utama, dari sembilan kecamatan, lima di antaranya zona hijau, yaitu Sekupang, Nongsa, Sei Beduk, Batuaji, dan Sagulung, sedangkan empat kecamatan lainnya zona kuning, yaitu Lubukbaja, Batuampar, Batam Kota dan Bengkong.

Sementara itu, hasil asesmen situasi COVID-19 Batam per 28 November 2021 adalah PPKM Level 1.

Disebutkan penilaian transmisi komunitas tingkat 1 dengan kasus konfirmasi 0,39 per 100 ribu penduduk per pekan, rawat inap 0,06 per 100 ribu penduduk per pekan, dan kematian 0,06 per 100 ribu penduduk per pekan.

Lalu untuk testing dinilai memadai, dengan tingkat positif 0,02 persen per pekan, pelacakan juga dinilai memadai dengan rasio kontak erat yang diperiksa 23,0 per kasus konfirmasi per pekan, dan perawatan memadai dengan 1,39 persen BOR per pekan.

Begitu pula dengan vaksinasi dinilai memadai, yang mencapai 98,98 persen untuk dosis pertama secara total, dan untuk lansia sudah mencapai 81,53 persen untuk dosis pertama. Demikian dilansir Antara.