Bagikan:

JAKARTA - Australia untuk pertama kalinya mengonfirmasi kasus infeksi virus corona varian Omicron yang terdeteksi di Afrika Selatan, setelah Negara Bagian New South Wales melaporkan dua kasus pada Hari Minggu.

Pemerintah Negara Bagian New South Wales mengatakan telah mengkonfirmasi, dua pelancong yang tiba di Sydney pada Hari Sabtu dari Afrika selatan terinfeksi dengan varian tersebut.

"Para pelancong itu divaksinasi dan tidak memiliki gejala," sebut pemerintah negara bagian mengutip Kyodo News 28 November.

Setelah meninggalkan Afrika selatan, mereka naik penerbangan Qatar Airways dari Doha, tiba di Sydney pada Sabtu malam.

Keduanya dinyatakan positif COVID-19 larut malam, sebelum sekuensing genom mengkonfirmasi varian Omicron pada Hari Minggu, menurut sebuah laporan oleh Reuters.

Sekitar 260 orang, penumpang dan awak, berada di penerbangan Qatar Airways, menurut pemerintah negara bagian. Dua belas penumpang lainnya dari Afrika selatan diisolasi di hotel.

Diberitakan sebelumnya, WHO pada menetapkan varian B.1.1.529 sebagai "Varian yang diperhatikan" dan memberinya penamaan Omicron. WHO juga mengatakan, varian baru memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan.

"Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan VOC lainnya," tandas WHO.

Data varian baru SARS-CoV-2, B.1.1.529, yang diidentifikasi di selatan Afrika, dimasukkan ke dalam basis data internasional GISAID pada 22 November.

WHO menyatakan keprihatinannya atas laporan dari Afrika Selatan tentang penyebaran infeksi yang cepat di Provinsi Gauteng yang berpenduduk padat, mengindikasikan penularan virus yang tinggi. Beberapa negara telah menangguhkan layanan udara dengan Afrika Selatan dan negara-negara lain di selatan Afrika.