JAKARTA - Penelitian varian Omicron virus corona yang baru teridentifikasi dapat memakan waktu hingga dua bulan, otoritas Rusia Vector Center of the Federal Service for Surveillance on Consumer Rights Protection and Human Wellbeing (Rospotrebnadzor) mengatakan kepada TASS.
"Saat ini, virus sedang diisolasi dari bahan biologis. Mungkin diperlukan waktu hingga dua bulan untuk melakukan studi siklus penuh, termasuk menentukan penularan, patogenisitas, dan kerentanan varian baru terhadap antibodi dari mereka yang terinfeksi atau telah divaksinasi," sebut Rospotrebnadzor seperti dikutip 10 Desember.
Diketahui, Rospotrebnadzor saat ini telah menerima biomaterial dari orang yang terinfeksi varian omicron.
Pada 6 Desember, dua kasus infeksi pertama dengan varian omicron tercatat di Rusia. Menurut Rospotrebnadzor, varian tersebut ditemukan pada orang yang datang dari Afrika Selatan.
Terpisah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada Hari Rabu varian Omicron virus corona telah terdeteksi di 57 negara, berdasarkan pembaruan Epidemiologi Mingguan COVID-19.
Para ahli mencatat, fakta jumlah infeksi virus corona yang terdeteksi dengan cepat tumbuh di selatan Afrika. Meskipun pendorong kenaikan ini masih belum diketahui, 'masuk akal' hal ini disebabkan oleh penyebaran varian Omicron di wilayah ini serta peningkatan pengujian untuk keberadaan virus corona setelah jenis ini ditetapkan sebagai 'Varian Kekhawatiran' (VOC).
Menurut WHO, informasi tambahan diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas vaksin terhadap varian Omicron.
"Ada kebutuhan lebih banyak data untuk menilai, apakah mutasi yang ada pada varian Omicron dapat mengakibatkan berkurangnya perlindungan dari kekebalan yang diturunkan dari vaksin. Dan, data tentang efektivitas vaksin, termasuk penggunaan dosis vaksinasi tambahan," sebut para ahli, menambah "WHO akan terus bekerja dengan mitra untuk memantau dan mengevaluasi data ini setelah tersedia."
BACA JUGA:
WHO juga mencatat "varian Omicron mungkin memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan varian lain yang beredar". Pada saat yang sama, para ahli belum tahu "apakah ini akan menyebabkan peningkatan penularan".
Informasi tentang keparahan klinis varian Omicron juga terbatas. Mengutip 212 infeksi dengan jenis ini yang terdeteksi di 18 negara Uni Eropa, para ahli mencatat penyebaran penyakit itu 'tanpa gejala atau gejala ringan.'