Pelaku Pariwisata di Bali Tolak PPKM Level 3, Luhut: Untuk Lindungi Rakyat
Menko Marves Luhut Pandjaitan di Tahura Ngurah Rai Badung Bali (Dafi VOI)

Bagikan:

BADUNG - Menko Kemartiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan merespons penolakan PPKM level 3 libur Natal-Tahun Baru yang disuarakan pelaku pariwisata di Bali. Luhut menegaskan PPKM yang diterapkan selama ini tak menghalangi tingkat kunjungan wisatawan ke Bali. 

"Tidak juga (wisatawan sepi) tambah baik. Tadi, penuh hotel semua," kata Luhut usai meninjau Hutan Mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Kamis, 25 Nivember. 

Menurut Luhut ada dua pilihan yakni penerapan PPKM level 3 pada Natal-Tahun Baru guna mencegah penyebaran COVID-19 atau tidak ada aturan khusus namun kasus corona bisa melonjak. 

"Sekarang kamu itu, ada sedikit dibikin aturan tapi aman atau kamu tidak usah ada aturan tapi sakit. Pilih mana?" imbuhnya.

Kebijakan PPKM level 3 pada Natal-Tahun Baru ditegaskan Luhut untuk melindungi masyarakat dari penyebaran COVID-19. 

“Pemerintah itu pasti dalam konteks melindungi rakyatnya. Jadi, kalau tidak ada aturan bebas merdeka, bebas merdeka juga itu sakit, kena kamu," ujar Luhut. 

Diberitakan sebeelumnya, para pelaku pariwisata di Bali menolak rencana penerapan PPKM level 3 pada libur Natal-Tahun Baru. PPKM level 3 diputuskan pemerintah pusat diterapkan di seluruh Indonesia.

Penolakan PPKM level 3 disampaikan Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB) yangaterdiri dari pekerja pariwisata daily worker (DW), guide freelance, sopir freelance, sopir konvensional, penjual suvenir, pedagang hingga penjaga destinasi wisata.

Ketua APPMB Bali Puspa Negara meminta pemerintah pusat membatalkan rencana penerapan PPKM level 3 libur Natal-Tahun Baru. Kebijakan ini dianggap aneh.

"Adanya informasi dari Menteri koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang mengatakan demi mencegah kerumunan dan pembatasan kegiatan masyarakat di akhir tahun akan diberlakukan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia. Hal ini tentu bagi Bali sangat aneh dan nyeleneh," kata Puspa dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 November. 

Menurutnya, PPKM level 3 malah menjadi beban baru di saat pariwisata Bali mulai bergerak.

"Di tengah kita bersiap untuk bangkit seirama dengan turunnya level PPKM ke Level 2 saat ini dan justru berharap turun terus hingga Level 1 dan bila perlu hingga level 0 tanpa pembatasan dan menuju true normal," imbuhnya.

Dalam perspektif pariwisata Bali, penurunan level PPKM memberi harapan untuk pergerakan ekonomi. Saat PPKM level 2 diberlakukan di Bali, pergerakan pariwisata mulai meningkat. 

“Kita berharap akhir tahun ini pariwisata kembali bergeliat meski tetap dengan prokes yang ketat dan inovatif.  Jika ucapan Muhadjir Effendy ini benar dilaksanakan maka dipastikan Bali sebagai destinasi tidak bisa berkutik alias  masyarakat di destinasi akan melarat sekarat," ujarnya.

"Kerugian material adalah pembatalan booking akhir tahun yang sudah mulai masuk domestik. Demikian, halnya beberapa event dengan prokes pasti batal. Jika dihitung-hitung bahwa pemberlakuan PPKM Level 3 di akhir tahun ini, pelaku usaha dan masyarakat dipastikan rugi miliaran rupiah," paparnya.