Bagikan:

JAKARTA - Selandia Baru akan menutup perbatasannya untuk sebagian besar pelancong internasional selama lima bulan ke depan, kata pemerintah pada hari Rabu, menguraikan pelonggaran pembatasan perbatasan yang telah dilakukan sejak COVID-19 melanda pada Maret 2020.

Seiring dengan isolasi geografisnya, negara Pasifik Selatan ini memberlakukan beberapa pembatasan pandemi paling ketat di antara negara-negara OECD, membatasi penyebaran COVID-19 dan membantu ekonominya bangkit kembali lebih cepat daripada banyak rekan-rekannya.

Tetapi, wabah varian Delta yang sangat menular awal tahun ini telah memaksa perubahan strategi, dengan kota utama Auckland sekarang dibuka secara bertahap seiring peningkatan vaksinasi COVID-19.

Pelancong internasional yang divaksinasi penuh akan diizinkan memasuki negara itu mulai 30 April 2022 dan seterusnya, dengan pembukaan kembali bertahap dari waktu ke waktu, Menteri Tanggapan COVID-19 Chris Hipkins mengatakan pada konferensi pers.

Sementara, warga Selandia Baru yang divaksinasi penuh dan pemegang visa tinggal di negara tetangga Australia dapat melakukan perjalanan ke Selandia Baru mulai 16 Januari. Dan warga Selandia Baru yang divaksinasi dan pemegang visa tinggal sebagian besar dari negara lain akan diizinkan masuk mulai 13 Februari.

"Pendekatan bertahap untuk berhubungan kembali dengan dunia adalah pendekatan teraman untuk memastikan risiko dikelola dengan hati-hati," terang Hipkins mengutip Reuters 24 November.

"Ini mengurangi potensi dampak pada komunitas yang rentan dan sistem kesehatan Selandia Baru," sambungnya.

Wisatawan tidak lagi diharuskan tinggal di fasilitas karantina negara, katanya, tetapi langkah-langkah lain akan dilakukan termasuk tes pra-keberangkatan dengan hasil negatif, bukti telah menerima dosis penuh vaksin COVID-19 dan hasil tes negatif COVID-19 pada saat kedatangan.