Bagikan:

JAKARTA - Taliban yang berkuasa di Afghanistan siap melanjutkan kembali penerbangan reguler dengan Moskow, sementara Rusia megirimkan bantuan kemanusiaan tahap pertama ke Kabul hari ini, menyebut masalah di negara tersebut tidak bisa diselesaikan tanpa bantuan internasional.

Pemerintah sementara kelompok militan radikal Taliban sedang bekerja untuk melanjutkan layanan udara reguler dengan Rusia dan negara-negara lain, Juru Bicara Taliban, Wakil Menteri Informasi dan Kebudayaan di pemerintah sementara Afghanistan Zabihullah Mujahid mengatakan kepada wartawan.

"Kami membuat persiapan terakhir dan bekerja secara aktif untuk melanjutkan penerbangan reguler dengan Rusia dan negara-negara lain sesegera mungkin," ujarnya mengutip TASS 18 November.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyebut Taliban siap kembali datang ke Rusia jika ada undangan di masa mendatang, setelah belum lama ini perwakilan mereka mengunjungi Negeri Beruang Merah.

"Seperti yang Anda ketahui, delegasi kami mengunjungi Rusia baru-baru ini. Dan, tidak diragukan lagi, jika kami menerima undangan baru, kami akan menanggapinya dan akan berkunjung," sebut Mujahid.

Pada tanggal 18 Oktober, delegasi pemerintah sementara Taliban yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Abdul Salam Hanafi berkunjung ke ibu kota Rusia untuk berpartisipasi dalam pertemuan ke-3 tentang Afghanistan dalam format Moskow.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Afghanistan Dmitry Zhirnov kembali menegaskan, masalah Afghanistan tidak dapat diselesaikan tanpa dukungan masyarakat internasional.

"Taliban telah menyatakan bahwa mereka ingin bekerja sama dengan komunitas internasional. Mereka memprioritaskan Rusia, China, dan Pakistan. Kami sekarang menekankan perlunya mencegah bencana kemanusiaan di Afghanistan," sebutnya.

"Tahap selanjutnya adalah memobilisasi donor internasional untuk tujuan pemulihan ekonomi negara. Tanpa ini, tidak mungkin mengatasi masalah Afghanistan seperti pengungsi, terorisme, dan narkoba," paparnya.

Kepada surat kabar Izvestia Zhirnov mengungkapkan, Rusia akan mengirimkan gelombang pertama bantuan kemanusiaan ke Afghanistan pada Hari Kamis ini, termasuk 36 ton makanan, obat-obatan dan barang-barang penting.

"Penerbangan khusus yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, akan mengirimkan ke Afghanistan sejumlah besar kargo kemanusiaan yang disiapkan oleh Kementerian Darurat. Ini termasuk makanan, obat-obatan dan barang-barang penting," paparnya.

"Batch pertama sebanyak 36 ton dikirimkan pada 18 November. Kemudian akan ada dua pengiriman lagi. Secara keseluruhan, lebih dari 100 ton bantuan kemanusiaan akan dipasok," tandasnya.

Menurut diplomat itu, Taliban meyakinkan bahwa bantuan akan didistribusikan di antara mereka yang membutuhkan. "Ini penting. Pihak berwenang Afghanistan memahami bahwa kesalahan apa pun akan sangat memperumit pekerjaan mereka selanjutnya dengan penyandang dana asing," Zhirnov menunjukkan.

Diplomat itu juga menyatakan, warga Rusia akan dievakuasi dari Afghanistan dalam penerbangan pulang. Seperti yang dicatat Zhirnov, hampir 900 mahasiswa Afghanistan dari universitas Rusia mendaftar untuk penerbangan ekspor untuk melanjutkan pendidikan mereka.

Untuk diketahui, pada 25 hingga 26 Agustus, Kementerian Pertahanan Rusia melakukan penerbangan repatriasi dari Afghanistan untuk warga negara Rusia, Belarus, Kirgistan, Tajikistan dan Uzbekistan, yang mencari bantuan untuk kembali ke negara mereka. Kementerian Luar Negeri Rusia menekankan bahwa itu bukan evakuasi, tetapi bantuan untuk kembali ke tanah air, bagi mereka yang menghadapi kondisi menantang di tengah perubahan dramatis dalam situasi militer-politik Afghanistan.