Tersangka Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise Meninggal Karena Komplikasi Gejala Virus Corona
Mendiang Presiden Haiti Jovenel Moise. (Instagram/@jovenelmoise)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang tersangka dalam plot pembunuhan Bulan Juli terhadap Presiden Haiti Jovenel Moise, meninggal saat dipindahkan ke rumah sakit dari penahanan praperadilan setelah menderita gejala virus corona, kata istrinya, Rabu.

Gilbert Dragon, 52, mantan komisaris polisi, meninggal karena serangan jantung, kata Marie Leslie Noel, menambahkan dia menghabiskan dua minggu untuk memindahkannya ke rumah sakit dan berjuang untuk menyelesaikan tes COVID-19 tepat waktu.

"Akhirnya saya mendapat izin untuk membawanya ke rumah sakit sore ini, dan dia meninggal saat dalam perjalanan," ungkap Noel, mengutip Reuters 18 November.

"Saya telah berjuang untuk mengeluarkannya selama dua minggu," sambungnya. Menteri Dalam Negeri Liszt Simply tidak menjawab permintaan komentar.

Polisi Nasional Haiti mengatakan dalam laporan Agustus, Gilbert Dragon telah berhubungan dengan tersangka lain pada malam pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 7 Juli dan telah berpartisipasi dalam pertemuan untuk merencanakannya.

Noel mengatakan, suaminya dipenjara secara tidak adil dan dia tertidur di rumah mereka pada malam pembunuhan itu terjadi. Dia mengatakan, Dragon pergi untuk berbicara dengan penyelidik atas kemauannya sendiri setelah mendengar bahwa polisi telah mencarinya.

"Saya sangat tidak sabar untuk persidangan karena saya ingin melihat bukti yang mereka miliki," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi nasional Turki menangkap seorang pengusaha Haiti yang dicari karena diduga terlibat dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise Senin malam.

Tersangka yang diidentifikasi sebagai Samir Handal, tercantum dalam surat perintah penangkapan internasional. Dia berada di bawah pengawasan Interpol dan ditangkap di Bandara Istanbul setelah tiba dengan penerbangan transit dari Amerika Serikat, menurut laporan media.

Perintah penahanan sementara selama 40 hari dikeluarkan oleh Kementerian Kehakiman. Saat ini, pria yang juga memiliki paspor Palestina dan Yordania ini ditahan di Penjara Maltepe Istanbul, Turki mengutip Daily Sabah 16 November.

Menteri Luar Negeri Haiti Claude Joseph mengatakan di Twitter, dia berbicara dengan rekannya dari Turki tentang penangkapan itu tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut, termasuk apakah Haiti akan mengupayakan ekstradisi pria itu.

Dia telah disebut-sebut sebagai tersangka dalam rencana pembunuhan Presiden Jovenel Moise, meskipun pemerintah belum merinci dugaan keterlibatannya.

Untuk diketahui, Haiti telah melakukan lebih dari tiga lusin penangkapan, termasuk sekelompok mantan perwira militer Kolombia, sehubungan dengan penyelidikan pembunuhan Moise.