Bantuan Pertama Turki untuk Libanon Justru Datang dari Organisasi Nirlaba
Petugas IHH membersihkan puing (Twitter/@ihhinsaniyardim)

Bagikan:

JAKARTA - Ledakan besar di kawasan pelabuhan Beirut, Libanon mendorong banyak negara dunia memberikan bantuan. Tak hanya otoritas pemerintahan. Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH), organisasi nirlaba dari Turki ikut dalam gelombang solidaritas.

IHH jadi salah satu di antara tim penyelamat yang mencari korban selamat di Beirut. Hadirnya IHH juga jadi bagian bantuan dari Turki yang menyatakan siap mendampingi Libanon untuk segera bangkit.

Sebelumnya, pemerintah Turki telah menawarkan bantuan membangun rumah sakit lapangan. Turki juga menyatakan terbuka terkait bantuan apapun yang dibutuhkan Libanon.

"Kami telah menyampaikan tawaran kami untuk membantu, termasuk pekerjaan langsung di rumah sakit, dan kami mengharapkan tanggapan dari pihak Libanon," kata seorang pejabat senior Turki, ditulis Reuters, Kamis, 6 Agustus.

IHH hingga hari ini terus menggali-gali puing-puing untuk menemukan korban selamat atau pun meninggal. “Kami menyediakan bantuan dengan satu ambulans untuk memindahkan pasien. Kami dapat memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit,” kata Petugas IHH.

IHH dikenal sebagai organisasi yang berkonsentrasi pada berbagai isu kemanusiaan dunia. Salah satu yang pernah mereka lakukan adalah memobilisasi dapur umur di sebuah kamp pengungsi di Palestina.

Kemarin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan langsung niatnya membantu Libanon agar segera bangkit. Hal itu disampaikan Erdogan lewat akun Twitternya.

“Kami berbelasungkawa kepada kerabat dan kerabat para korban ledakan. Dan saya meminta Tuhan Yang Maha Kuasa untuk memberi mereka kesabaran dan kekuatan. Saya berharap pemulihan dapat cepat dilakukan. Kami di Turki akan selalu mendukung Libanon dan saudara-saudara kami di sana.”

Berdasarkan data terakhir pada Kamis, 6 Agustus pukul 10.00 WIB, 135 orang dinyatakan tewas. Sementara, ribuan lain terluka. Ledakan yang berlokasi di kawasan pelabuhan itu mengguncang seluruh Ibu Kota, merusak bangunan, dan menebar kepanikan di antara warga Libanon.