Bagikan:

JAKARTA - OpenAI akan menawarkan diskon pada langganan ChatGPT versi perusahaan kepada organisasi nirlaba. Hal ini diumumkan  oleh perusahaan yang didukung oleh Microsoft  itu pada  Kamis, 30 Mei. Hal ini bertujuan meningkatkan penjualan produk kecerdasan buatan mereka kepada perusahaan.

Dalam program ini, organisasi nirlaba besar akan mendapatkan diskon 50% untuk versi ChatGPT tingkat perusahaan. Organisasi nirlaba yang lebih kecil yang menggunakan ChatGPT Team akan membayar  20 dolar AS (Rp320 ribu) per bulan per pengguna, daripada  25 dolar AS (Rp400 ribu) atau 30 dolar AS (Rp480 ribu).

Ketika OpenAI merilis ChatGPT yang berfokus pada konsumen pada November 2022, hal telah itu memicu penggunaan berlebihan kecerdasan buatan generatif dalam tugas sehari-hari mulai dari menulis hingga coding. Bahkan ChatGPT menjadi aplikasi tercepat yang mendapatkan 100 juta pengguna.

Baru-baru ini, perusahaan telah memikat organisasi besar untuk membeli produk perusahaan ChatGPT mereka, yang direncanakan akan menjadi bagian yang lebih besar dari aliran pendapatan mereka. Perusahaan juga mengumumkan pada hari Kamis kemitraan dengan International Rescue Committee (IRC).

OpenAI memberikan  250.000 dolar AS (Rp4 miliar) kepada IRC, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di New York yang membantu mereka yang terkena dampak krisis kemanusiaan, seperti perang di Ukraina.

Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan chatbot pendidikan yang dibangun dengan teknologi OpenAI untuk membantu pendidik di zona krisis. Chatbot yang disebut aprendIA, saat ini sedang diuji coba di tempat-tempat seperti Bangladesh dan Nigeria.

"Sejumlah total 224 juta anak usia sekolah dan pra-sekolah terkena dampak krisis secara global... di pengaturan konflik dan krisis, guru kekurangan sumber daya untuk mendukung anak-anak yang menghadapi tantangan unik," kata IRC dalam sebuah pernyataan.

IRC mengatakan pendidik akan dapat menggunakan aprendIA untuk membuat konten pengajaran interaktif dan personal yang dapat disesuaikan dengan konteks kemanusiaan yang berbeda.

Untuk memperluas jangkauannya secara global, IRC berencana untuk membuat chatbot tersedia pada perangkat berbasis teknologi rendah dan dalam produk chat yang sudah ada seperti WhatsApp dan Facebook Messenger dalam beberapa bahasa.