JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memanfaatkan turunnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua di tahun ini akibat pandemi COVID-19 untuk melakukan transformasi di bidang pariwisata dan penerbangan dengan berbagai cara.
Ada sejumlah hal yang disebutnya, salah satunya adalah rencana menggabungkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pariwisata dan penerbangan.
"Kemungkinan penggabungan BUMN penerbangan dan Pariwisata sehingga arahanya semakin kelihatan," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait penggabungan BUMN di sektor aviasi dan pariwisata yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 6 Agustus.
Bergabungnya BUMN di bidang pariwisata dan penerbangan ini, ke depan diharapkan dapat memperkuat sektor pariwisata setelah pandemi berakhir.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, eks Gubernur DKI Jakarta ini meminta agar ada lompatan di sektor pariwisata termasuk salam pengelolaan ekosistem dan pendukungnya. Termasuk di bidang penerbangan.
Menurut dia, harus ada sistem yang didesain terintegrasi dari hulu hingga hilir di bidang ini. Hanya saja hal ini tidak pernah dilakukan sehingga tidak ada konektivitas.
"Ini yang tidak pernah dilakukan. Mulai dari manajemen airline, manajemen bandaranya, manajemen layanan penerbangannya yang tersambung. Tentu saja dengan manajemen destinasi, tersambung dengan manajemen hotel dan perjalanan, dan bahkan sampai pada manajemen produk-produk lokal dan industri kreatif yang kita miliki," pungkasnya.