JAKARTA - Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung (InJourney) baru saja diresmikan. Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa holdingisasi harus membuat tata kelola menjadi lebih efisien dan simpel. Ia tak ingin justru malah muncul keribetan baru dengan dibentuknya holding tersebut.
"Jangan sampai justru muncul keribetan-keribetan baru, atau memindahkan persoalan-persoalan lama ke bentuk persoalan-persoalan baru. Kunci untuk bergerak lebih maju adalah perbaikan manajemen, perbaikan tata kelola karena potensi pariwisata masih terbuka lebar," ucapnya dalam acara peresmian 'Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung', dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 13 Januari.
Jokowi juga meminta kendala-kendala yang menghambat kemajuan sektor pariwisata harus segera diselesaikan. Seperti misalnya masalah konektivitas, maupun hambatan infrastruktur.
"Di mana titik-titik yang memerlukan suntikan infrastruktur segera diselesaikan. Begitu juga hambatan lainnya, termasuk dalam hal tata kelola dan manajemen BUMN-BUMN pariwisata, agar ini tidak menggerus kesempatan kita untuk melompat maju," ucapnya.
Dengan dibentuknya Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, Jokowi berharap pengelolaan pariwisata bisa dilakukan secara efisien, terintegrasi dari hulu sampai hilir. Apalagi potensi pasar domestik Indonesia sangat besar sekali mencapai 330 juta perjalanan.
"Mulai penataan rute penerbangan, konten promosi, event, atraksi, kuliner, akomodasi sampai ke penjualan retail-retail suvenir dari para perajin-perajin kita yang tentu saja juga sudah terseleksi dengan baik," ucapnya.
Jokowi mengakui dalam dua tahun terakhir sektor pariwisata terpukul dan mengalami kontraksi yang cukup dalam. Padahal, sebelum pandemi sektor menjadi kontributor devisa terbesar kedua dengan pendapatan domestik (PDB) mencapai 10 miliar dolar Amerika Serikat dan bisa menyediakan 13 juta lapangan kerja.
BACA JUGA:
"Kondisi seperti ini harus kita hadapi dan kita tidak boleh patah arang, dan kita harus memanfaatkan ini sebagai titik balik untuk melakukan sebuah lompatan. Momentum untuk melakukan penataan, momentum untuk melakukan transformasi, membangun sebuah ekosistem yang lebih kuat dan tangguh," ujarnya.
Sekadar informasi, Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung (InJourney) telah resmi terbentuk pada akhir tahun lalu. Holding dipimpin oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) selaku induk dari holding.
Adapun anggota holding BUMN ini adalah PT Angkasa Pura I (Persero); PT Angkasa Pura II (Persero); PT Hotel Indonesia Natour (Persero); PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) dan PT Sarinah (Persero).