JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan wajah baru Gedung Sarinah setelah direnovasi besar-besar.
Sebenarnya, Sarinah sudah dibuka untuk umum sejak 21 Maret lalu, namun baru benar-benar diresmikan pada hari ini.
Gedung Sarinah saat ini difokuskan untuk UMKM dan mengembangkan produk-produk lokal.
"Alhamdulillah, hari ini bisa kita saksikan bersama wajah baru Sarinah. Dengan mengucap bisamillah pada sore hari ini, saya resmikan transformasi Sarinah," ujar Jokowi dalam sambutannya di acara peresmian Sarinah, Jakarta, Kamis, 14 Juli.
Dalam peresmian Gedung Sarinah, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri dan Ketua DPR Puan Maharani.
Kemudian, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkop UKM Teten Masduki, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Komisaris Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney Triawan Munaf dan Dirut Sarinah Ferry Kwartati.
Jokowi mengatakan Sarinah memiliki sejarah dan makna yang luar biasa. Apalagi, digagas langsung oleh Bapak Proklamator Kemerdekaan, Presiden Pertama RI Ir Soekarno dengan misi besar yang sangat mulia yaitu untuk kegiatan perdagangan barang-barang lokal, barang-barang produk dalam negeri kita.
"Inilah yang akan kita teruskan. Saya tadi juga sangat senang sekali melihat produk-produk yang dikurasi dengan sangat teliti, dipajang, dipamerkan dengan penataan yang sangat detail sekali. Saya kira kerja-kerja profesional seperti ini yang harus kita apresiasi dan kita hargai," katanya.
Pada kesempatan ini, Jokowi bersyukur bisa menyaksikan transformasi Sarinah.
Menurut dia, Sarinah merupakan ikon penting bangsa Indonesia yang merekatkan ingatan dari generasi ke generasi.
"Inilah the new Sarinah yang telah bertransformasi dan kita senang hari ini kita resmikan, tetapi 4 bulan sebelum ini sudah 5 juta pengunjung telah datang di Sarinah," ucapnya.
BACA JUGA:
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengenang pengalamannya mengunjungi gedung Sarinah pada tahun 70-an. Kata Jokowi, saat itu hanya Sarinah yang memiliki eskalator.
"Saya ingat betul tahun 70-an saya diajak kakek saya datang di Sarinah ini, mungkin tahun 73-74. Dan saat itu yang ada eskalatornya memang hanya di Sarinah, dan saya naik turun, naik turun, saya ingat betul, naik turun naik turun, senang sekali. Inilah hal-hal yang meninggalkan memori yang mengesankan kita semua. Masyarakat dari daerah pasti akan ke Sarinah," tuturnya.