JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap aset-aset perusahaan pelat merah di kawasan Kota Tua, Jakarta, belum dimanfaatkan secara maksimal. Seperti gedung Bank Mandiri, Jasindo, Kerta Niaga, atau Cipta Niaga.
Hal ini disampaikan Erick, saat berkunjung ke Kota Tua, Jakarta pada Minggu 26 Juni. Erick berkeliling dan melihat kondisi beberapa gedung milik perusahaan pelat merah.
Erick pun menyampaikan ketertarikannya untuk mengubah Kota Tua agar lebih bermanfaat dan lebih maksimal seperti halnya Gedung Sarinah di Jakarta Pusat.
"Saya tertarik dan terinspirasi melihat bangunan di sekitar Kota Tua ini.. Jika Sarinah mampu kita ubah, Kota Tua Harus Juga Bisa," tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, dikutip Senin, 27 Juni.
Mantan Bos Intermilan ini mencontohkan aset-aset bersejarah ada yang sudah dimanfaatkan dengan baik, seperti Gedung Filateli Pos yang kini menjadi Pos Bloc di kawasan Pasar Baru. Area ini digunakan untuk menampung bisnis UMKM, produk lokal, seni dan budaya.
Merujuk pada renovasi terhadap Gedung Sarinah yang mengusung konsep urban forest yang mengutamakan outdoor space di jantung ibu kota, Erick juga ingin Kota Tua juga mengalami transformasi serupa. Terlebih nilai historis Kota Tua jauh lebih kental seiring dengan pembentukan kota Jakarta sebagai ibu kota negara.
BACA JUGA:
"Jika Sarinah kini menjadi daya tarik dan ikon baru Jakarta, maka Kota Tua akan hadir dengan impresi berbeda, namun memiliki manfaat yang luas bagi masyarakat karena juga akan ada UMKM, produk lokal, pentas seni dan budaya. Apalagi tak jauh dari sini, ada eks Gedung Arsip Nasional," ucapnya.
Erick mengatakan bahwa transformasi aset perusahaan pelat merah di Kawasan Kota Tua, Jakarta akan dimulai pada tahun 2023 mendatang.
"Insyaallah, tahun depan kita akan coba sinergikan dengan pembangunan kota tua secara menyeluruh," ucapnya.